Medan (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan berdasarkan pantauan sensor modis yakni Satelit Tera, Aqua, SNPP, dan NOAA20, terpantau 27 titik panas di Sumatera Utara (Sumut).

Prakirawan Cuaca Balai Besar MKG wilayah I Medan Putri Diana Tarigan, Kamis, mengatakan ke-27 titik panas tersebut masing-masing terpantau 4 titik di Kecamatan Tarabintang, Kabupaten Humbang Hasundutan, satu titik di Kecamatan Aeknatas, Labuhanbatu Utara, dan 4 titik di Kecamatan Muara Batang Gadis, Kabupaten Mandailing Natal.

Kemudian 1 titik di Kecamatan Lahusa, Nias Selatan, 1 titik di Kecamatan Alasa, Nias Utara, dua titik di Kecamatan Pagindar, Pakpak Bharat, dua titik di Kecamatan Purba dan Raya, Kabupaten Serdang Bedagai, satu titik di Batang Angkola, Tapanuli Selatan.

Serta satu titik panas terpantau di Kecamatan Barus, Tapanuli Tengah, tiga titik di Parmonangan, Tapanuli Utara, tiga titik di Kecamatan Nassau, Toba dan empat titik di Kecamatan Tanah Pinem dan Siempatnempu, Kabupaten Dairi.

Terkait titik panas tersebut, kata dia, masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pembakaran lahan, mengingat cuaca panas saat ini meski sesekali hujan.

Baca juga: BMKG: 107 titik panas tersebar di Kaltim pada akhir pekan
Baca juga: BMKG sebut terdeteksi empat titik panas di Sumatera Utara


Pantauan terhadap titik panas tersebut, lanjutnya, juga sudah disampaikan kepada pemangku kepentingan di daerah itu agar dapat menjadi perhatian.

Sementara Prakirawan Stasiun meteorologi maritim Belawan, I.Riansiny Puteri Lubis, menyebutkan pada Kamis hingga Jumat berpotensi terjadi gelombang setinggi 1.25 – 2.5 meter di perairan utara Sabang dan perairan barat Aceh serta gelombang setinggi 2.5 – 4.0 meter di Samudera Hindia Barat wilayah Nias.

Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari Tenggara - Barat Daya dengan kecepatan angin berkisar 4 - 20 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari Timur - Tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8 - 25 knot.

Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia selatan Banten, Samudra Hindia Selatan Nusa Tenggara, Laut Sawu, Selat Makassar bag. selatan, Laut Banda, dan Laut Arafuru.

"Kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," katanya.

Pewarta: Juraidi
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024