Jakarta (ANTARA) - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengupayakan percepatan penyediaan daging dan susu nasional, dengan melibatkan pelaku usaha di bidang peternakan, khususnya peternak sapi, kambing, dan domba.

"Rencana besar kita adalah makan bergizi. Saatnya kita bergandengan tangan, bersinergi, berkolaborasi untuk dapat menggunakan momentum emas dengan memenuhi program presiden terpilih," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Menurut Mentan, peran pelaku usaha sangat dibutuhkan dalam penyediaan daging dan susu, meliputi regulasi/legalitas (perizinan), sumber benih dan bibit, kemudahan lahan, insentif pembiayaan, sarana prasarana logistik, dan pendampingan.

"Permudah legalitas, pelaku usaha berproduksi dan menguntungkan. Regulasi-regulasi mana yang dibutuhkan, sampaikan ke sini," tegas Amran.

Mentan menambahkan bahwa perlu dibuat sebuah kawasan terintegrasi untuk menciptakan sistem produksi yang efisien, berkelanjutan, dan ramah lingkungan.

Baca juga: Kementan dorong pengembangan kambing perah tingkatkan produksi susu

Tenaga Ahli Menteri (TAM) Bidang Hilirisasi Produk Peternakan Kementan Ali Agus mengatakan bahwa peran pemerintah adalah memfasilitasi pelayanan prima kepada para pelaku usaha.

"Mereka adalah pahlawan-pahlawan pangan yang menyediakan sumber-sumber protein hewani seperti susu dan daging. Tugas kita adalah menerjemahkan arahan Menteri Pertanian ke dalam bentuk yang nyata, bagaimana melayani dengan optimal dan prima," kata Ali.

Baca juga: Mentan upayakan cetak peternak cegah impor senilai Rp37 triliun

Sementara itu, Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan Nasrullah berharap Indonesia dapat swasembada daging dan susu melalui kolaborasi kuat dan sinergi bersama dengan para pelaku usaha.

"Untuk menyediakan SDM peternakan, UPT (unit pelaksana teknis) Kementan sudah disiapkan untuk melatih petugas yang akan melaksanakan program tersebut dan bekerja sama dengan perguruan tinggi yang mempunyai fakultas peternakan untuk memberikan pendampingan bagi peternak," kata Nasrullah.

Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024