Jakarta (ANTARA) -
Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti mengatakan penyelenggaraan Kelompok Kerja Bersama (Joint Working Group/JWG) ke-13 antara Indonesia dan Prancis di bidang pendidikan tinggi, penelitian, dan inovasi dapat memperkuat kerja sama prioritas diantara keduanya.
 
Dalam rilis yang disiarkan oleh Kemendikbudristek di Jakarta, Kamis, pihaknya menyebutkan salah satu kerja sama prioritas yang mendapat sorotan ialah penguatan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).
 
Pihaknya menyampaikan Pemerintah Indonesia mengapresiasi dukungan Pemerintah Prancis dalam memfasilitasi akses kerja sama dengan perguruan tinggi di Prancis untuk dapat menerima mahasiswa Indonesia yang mengikuti pendidikan di Prancis melalui program Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA) dan IISMA Co-Funding.
 
“Melalui kerja sama kedua negara dalam melaksanakan JWG secara reguler, kerja sama di bidang pendidikan tinggi, penelitian, dan inovasi dapat menjadi lebih kuat lagi. Hubungan antarnegara, termasuk jejaring antara perguruan tinggi di kedua negara dan lembaga penelitian bisa semakin kuat,” ujarnya.
 
Tidak hanya itu, ia pun menambahkan kerja sama antara Indonesia dan Prancis diharapkan dapat mendorong tercapainya luaran pendidikan yang semakin baik dan hasil riset yang bisa dimanfaatkan oleh kedua negara.
 
Dalam kesempatan yang sama, Duta Besar (Dubes) Prancis untuk Indonesia, Timor-Leste, dan ASEAN Fabien Penone mengatakan kerja sama antara Indonesia dan Prancis sudah berlangsung sejak lama.

Baca juga: Kemendikbudristek gelar kembali Puncak Festival Kurikulum Merdeka   
Baca juga: Kemendikbud terbangkan 97 mahasiswa politeknik ke Prancis lewat IISMA
 
“Saat ini kita harus menghadapi tantangan baru, di antaranya ekonomi digital, keanekaragaman hayati, dan ilmu pengetahuan sosial. Kami yakin untuk menghadapi tantangan tersebut melalui jejaring. Kami ingin terus memperkuat jejaring dengan aktor kunci di Indonesia guna memahami dan menjajaki kerja sama pendidikan dan ilmu pengetahuan di Indonesia dengan lebih baik,” ucap Dubes Fabien.

Ia menyampaikan Pemerintah Prancis terbuka untuk menerima semakin banyak mahasiswa Indonesia yang berkunjung dan belajar di Prancis.

“Ini adalah prioritas bagi kami dan tentu saja, untuk mencapai hal tersebut, kami turut bekerja sama dengan Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Ini adalah prioritas yang disampaikan oleh Presiden kami kepada Presiden Joko Widodo,” imbuhnya.
 
Sementara itu, Direktur Eropa I Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia Widya Sadnovic, mengungkapkan Prancis sudah menjadi mitra strategis Indonesia untuk waktu yang lama. Ia menambahkan pelaksanaan JWG menjadi salah satu implementasi penting atas Plan of Action on Strategic Partnership antara Indonesia dan Prancis yang ditandatangani pada 2021 lalu.
 
“Dari sisi politis, kerja samanya sudah terjalin dengan sangat erat. Tugas kami saat ini adalah terus mengisinya, salah satunya dengan kerja sama di bidang ekonomi, pendidikan, dan riset,” katanya.
 
 
 
 
 
 
 
 

Pewarta: Hana Dewi Kinarina Kaban
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024