Kudus (ANTARA News) - Kerusakan jalan di jalur Pantura terparah ada di ruas Kudus, Jawa Tengah.

"Dari hasil pantauan, ternyata yang memerlukan perhatian besar di daerah Kudus, karena jika muncul genangan lagi risikonya cukup besar," kata Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Budiman di Kudus Senin disela meninjau kondisi jalur Pantura pascabanjir.

Oleh sebab itu, kata dia, langsung dikoordinasikan dengan Dinas Bina Marga untuk segera ambil langkah cepat.

Apalagi, kata dia, stok material tersedia dan kendaraan juga ada.

Menurut dia, jalan yang sebelumnya tergenang banjir perlu diuruk menggunakan batu kricak berbagai ukuran.

Sementara untuk mengurangi tingkat genangan banjir, kata dia, akan dioperasikan pompa penyedot air serta personel yang menguasai mesin pompa.

Nantinya, kata dia, pengoperasian mesin pompa tersebut juga akan diawasi, agar roda perekonomian kembali normal tidak terganggu akses jalan.

Pasalnya, kata dia, ketersendatan arus lalu lintas selama beberapa hari saja, akan menimbulkan dampak kerugian yang sangat besar.

Meskipun ada upaya penyedotan air genangan, katanya, faktor lain selain karena faktor curah hujan yang mengakibatkan timbulnya genangan juga harus dipikirkan.

TNI akan segera mengerahkan prajurit yang berkualifikasi sebagai pengemudi dan akan menjadi pengemudi truk dan menyiapkan tim perawatan kendaraan untuk membantu perbaikan jalan.

Dengan tersedianya 100 truk, kata dia, sopir yang dibutuhkan setidaknya 200 sopir yang nantinya dibuat dua sift agar lebih efisien.

"Sekarang kami perintahkan dan segera persiapkan personel yang akan membantu penanganan darurat agar bisa dikirim ke Kudus secepatnya," ujarnya.

Terkait dengan jalan berlubang yang terjadi, katanya, perbaikannya menyesuaikan cuaca.

Apabila cuaca masih hujan, penambalan bisa dengan batu kricak dicampur serbuk batu debu batu agar tidak mudah rusak.

"Jika tidak ditambal, tentunya membahayakan pengendara, terutama pengendara sepeda motor pada malam hari," ujarnya.

Penambalan jalan di wilayah Jateng, katanya, cukup berat, dibandingkan dengan wilayah Jawa Barat.

Terkait dengan bantuan personel dalam penanganan darurat tersebut, kata dia, akan dilakukan sampai curah hujan menurun kembali normal, maka akan dikembalikan ke Kementerian PU.

"Jika meminta bantuan kami untuk mempercepat proses dengan melihat kapabilitas kita, kita juga akan membantu semaksimal mungkin, karena sebentar lagi menghadapi Lebaran," ujarnya.

Pewarta: Akhmad Nazaruddin Lathif
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2014