Surabaya (ANTARA) - Pakar Teknologi Informasi (TI) Universitas Muhammadiyah Surabaya Lukman Hakim., ST., MT., memaparkan sejumlah cara efektif untuk melindungi informasi pribadi pascaadanya serangan siber pada Pusat Data Nasional Sementara (PDNS).

"Di era digital ini keamanan data pribadi dan informasi sensitif menjadi semakin penting untuk lebih diperhatikan. Hal ini dikarenakan penggunaan teknologi yang semakin meluas baik di kalangan individu, perusahaan maupun pemerintahan semakin banyak tantangan dalam menjaga keamanan dan kerahasiaan informasi," kata Lukman di Surabaya, Jumat.

Dia mengatakan salah satu cara efektif untuk melindungi informasi pribadi adalah dengan memahami dan menerapkan langkah-langkah keamanan siber yang tepat.

"Pertama, melakukan edukasi mengenai penggunaan kata sandi yang kuat sangatlah penting, kata sandi merupakan benteng pertama yang melindungi akun dan data pribadi kita dari akses yang tidak sah," ujarnya.

Tentu penerapan kata sandi sebisa mungkin memiliki tingkat kesulitan dan kerumitan, pemilihan kata sandi yang kuat adalah yang memiliki kombinasi huruf besar dan kecil, angka, serta simbol dan sebaiknya tidak mudah ditebak oleh orang lain.

Baca juga: Kebocoran data jadi ancaman serius merugikan individu dan perusahaan

"Selanjutnya verifikasi dua langkah atau two-factor authentication (2FA) juga merupakan langkah penting dalam meningkatkan keamanan akun," ucapnya.

Dengan mengaktifkan 2FA setidaknya menambah keamanan akses ke perangkat, karena selain memasukkan kata sandi pengguna juga harus melalui satu langkah tambahan untuk memverifikasi identitas mereka, misalnya melalui kode yang dikirim ke ponsel atau email.

"Hal ini membuat peretas semakin sulit untuk mengakses akun dan juga meminimalisir resiko mendapatkan kata sandi," ujarnya.

Kewaspadaan terhadap serangan phising juga harus ditingkatkan. Phising sendiri upaya untuk mendapatkan informasi sensitif seperti nama pengguna, kata sandi dan data kartu kredit dengan menyamar sebagai entitas terpercaya dalam komunikasi elektronik.

"Maka dari itu pengguna harus waspada terhadap email atau pesan mencurigakan yang meminta informasi pribadi dan selalu memeriksa keaslian sumber pesan tersebut," ucapnya.

Selain itu menjaga privasi di media sosial juga merupakan aspek penting dalam keamanan siber. Karena bisa jadi informasi palsu (fake account), pengaturan privasi yang tepat dapat membantu membatasi siapa saja yang dapat melihat informasi pribadi kita, serta mencegah penggunaan data kita untuk tujuan yang tidak diinginkan.

"Secara keseluruhan edukasi tentang langkah-langkah keamanan siber yang tepat sangatlah penting dalam melindungi informasi pribadi dan menghindari risiko yang tidak diinginkan. Dan dibarengi dengan memahami dan menerapkan praktik keamanan yang baik maka kita dapat menikmati manfaat teknologi tanpa harus mengorbankan keamanan data kita," tuturnya.

Baca juga: Ekonom UI sebut layanan Starlink tingkatkan perhatian isu data pribadi
 

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024