Jakarta (ANTARA) - Pemain berdarah Jerman-Indonesia Amira Marlene Dahl hadir pada latihan Timnas Putri Indonesia di Stadion Madya Gelora Bung Karno, Jakarta, pada Jumat malam.

Pada latihan Jumat malam, pemain klub SV Werder Bremen di Frauen-Bundesliga atau Liga Jerman Wanita itu bukan satu-satunya pemain keturunan yang hadir karena ada satu pemain keturunan tambahan yang mengikuti latihan bersama Garuda Pertiwi yaitu Sydney Hopper.

Amira yang kabarnya baru tiba di Jakarta terlihat hanya duduk di bangku penonton. Sementara itu, Sydney sudah bergabung bersama penggawa lainnya seperti Shafira Ika, Zahra Muzdalifah, hingga Helsya Maeisyaroh.

Baca juga: Satoru puji Sydney Hopper bermain bagus

Sekjen Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Yunus Nusi yang juga hadir di Stadion Madya mengatakan pihaknya belum dapat berbicara banyak tentang kans Amira akan dinaturalisasi.

Ia mengatakan semua keputusan soal nasib pemain akan diserahkan sepenuhnya kepada pelatih Garuda Pertiwi Satoru Mochizuki.

"Hari ini belum bisa main karema baru datang juga. Kita juga tidak memaksa, Coach Mochi juga demikian. Kita serahkan kepada Coach Mochi yang lagi komunikasi. Ada Mbak Vivin Exco juga yang bertugas untuk membangun komunikasi dengan mereka-mereka," kata Yunus di Stadion Madya.

"Dan kita sangat berharap anak-anak Indonesia keturunan yang ada di luar sana termasuk yang putri bisa bersama-sama gabung dengan timnas kita. Mudah-mudahan mungkin dalam beberapa hari ke depan kita akan lihat semua juga tergantung Coach Mochi," tambahnya.

Bersama Werder Bremen, Amira mencatatkan dua penampilan dengan satu gol yang dilesatkan saat melawan Nurnberg pada 16 September 2023.

Pemain yang dikabarkan memiliki keturunan darah Indonesia dari ibunya ini itu diketahui juga memiliki caps bersama Timnas Jerman U-17.

Adapun, agenda latihan pada malam ini adalah bagian persiapan Timnas Putri untuk melakoni laga uji coba melawan Hong Kong pada 11 dan 14 Juli mendatang.

Baca juga: Timnas putri ingin tiru langkah STY panggil pemain keturunan

Pewarta: Zaro Ezza Syachniar
Editor: Hernawan Wahyudono
COPYRIGHT © ANTARA 2024