Medan (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Maritim Belawan, Medan, Sumatera Utara, menyebutkan gelombang dengan ketinggian 1.5- 2.0 meter berpotensi terjadi di Samudera Hindia sebelah barat Sumatera.

"Waspada gelombang dengan ketinggian berkisar antara 1.5- 2.0 meter yang diprakirakan terjadi di wilayah Samudera Hindia sebelah barat Sumatera dan perairan Utara Sabang, perairan barat Aceh hingga Kepulauan Mentawai," kata Prakirawan Stasiun Meteorologi Maritim Belawan Christen Novena di Medan, Senin.

Baca juga: BMKG: Batang-Pekalongan wajib mulai beralih gunakan rumah tahan gempa

Ia mengatakan gelombang di perairan wilayah barat Indonesia pada Senin malam umumnya rendah (0.5 - 1.25 m) hingga sedang (1.25-2.5 m).

Seperti di perairan utara Sabang, Samudera Hindia sebelah barat Aceh dan Samudera Hindia sebelah barat  Nias masuk kategori sedang.

Sementara gelombang di Selat Malaka bagian utara, Perairan Sabang - Banda Aceh, Perairan Lhokseumawe, Selat Malaka bagian tengah, Perairan barat Aceh, Perairan Meulaboh - Sinabang, Perairan Nias - Sibolga, Samudera Hindia sebelah barat Nias masuk kategori rendah.

Pola angin di perairan Sumatera bagian utara pada umumnya bertiup dari arah utara hingga selatan dengan kecepatan 02 - 20 knot.

Baca juga: BMKG prakirakan sebagian Kalteng hujan lebat tiga hari mendatang

Sementara Prakirawan Cuaca Balai Besar MKG wilayah I Medan Budi Prasetyo mengatakan cuaca di Sumatera Utara pada Selasa (9/7) siang dan sore hari berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat.

Hujan lebat berpotensi terjadi di Dairi, Pakpak Bharat, Karo, Simalungun, Siantar, Asahan dan sekitarnya.

Malam hari berpotensi hujan ringan hingga sedang di pantai timur dan lereng Timur Sumatera Utara.

Suhu udara rata-rata 16–34.0 derajat Celcius, kelembapan udara 60–98 persen dan angin berhembus dari timur-barat dengan kecepatan 10 – 30 km/jam.

"Waspada potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di wilayah lereng timur dan pegunungan Sumatera Utara yang dapat dapat berpotensi terjadinya banjir, longsor serta bencana hidrometeorologis lainnya," katanya.

Baca juga: BMKG lakukan survei kerusakan akibat gempa bermagnitudo 4,4 di Batang

Pewarta: Juraidi
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024