Jakarta (ANTARA) - Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan ikut mengupayakan penurunan angka stunting di Indonesia dengan menghadirkan beragam program edukasi, mulai dari Program Bimbingan Perkawinan, Bimbingan Keluarga, hingga bekerja sama dengan perguruan tinggi.

"Kami memberikan bimbingan, kemudian bimbingan perkawinan dan bimbingan keluarga. Ini yang kami laksanakan di Kementerian Agama. Kemudian, kami kerja sama dengan universitas dan juga ormas keagamaan, bekerja sama dengan perguruan-perguruan tinggi keagamaan," kata Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin.

Hal tersebut disampaikan Kamaruddin dalam rapat bersama Panitia Kerja (Panja) Pengawasan Percepatan Penurunan Stunting Komisi IX DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.

Lebih lanjut ia menjelaskan Kemenag mengedukasi para calon pengantin melalui Bimbingan Perkawinan dengan metode hibrid, baik tatap muka maupun secara daring. Mulai tahun 2024, kata dia, Kemenag mewajibkan setiap calon pengantin untuk mengikuti Bimbingan Perkawinan yang di dalamnya memuat pula mengenai materi pencegahan stunting.

Baca juga: Kemenag: Program bimbingan kawin potensial turunkan angka stunting

Meskipun dengan anggaran terbatas, kata dia, Kemenag meyakini intervensi tersebut berperan penting dalam menurunkan angka stunting di Indonesia.

"Jadi anggaran spesifik untuk stunting, sekali lagi, sama sekali tidak ada. Jadi kami selipkan di bimbingan ini. Nah, kami anggap ini cukup strategis karena stunting itu sebenarnya kan dimulai dari literasi, dimulai dari pengetahuan keluarga-keluarga yang akan mendidik putra-putrinya," kata Kamaruddin.

Berikutnya, ia juga menjelaskan terkait program edukasi mengenai stunting yang dihadirkan oleh Kemenag melalui kerja sama dengan perguruan tinggi. Kamaruddin mencontohkan kerja sama Kemenag dengan UIN Walingsongo Semarang. Universitas itu, kata dia, memiliki program KKN tematik terkait dengan pencegahan perkawinan anak.

Baca juga: Kemenag gandeng guru BK madrasah se-DIY edukasi siswa cegah stunting

"Jadi KKN mereka tuh temanya ini, cegah kawin anak untuk cegah stunting," ujarnya.

Lewat KKN tematik itu, Kemenag ikut membantu mengedukasi masyarakat mengenai pentingnya menghindari perkawinan di bawah umur agar tidak ada anak yang terlahir dalam keadaan stunting.

Berikutnya Kemenag juga melibatkan para tokoh masyarakat dan pemengaruh (influencer) dalam penguatan literasi mengenai pencegahan stunting.

Baca juga: Kemenag: Penyuluh agama wajib sukseskan 4 program prioritas pemerintah

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2024