Lebak (ANTARA News) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Lebak, Banten, mencatat lima rumah di Desa Margalaya Kecamatan Cimarga rusak parah terkena longsor.

"Peristiwa bencana longsor di daerah itu tidak menimbulkan korban jiwa, namun mereka kini mengungsi ke tempat yang lebih aman," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak Kaprawi, di Rangkasbitung, Kamis

Ia menjelaskan, mereka para korban longsor dilarang kembali menempati rumah karena kondisinya sangat berbahaya dengan ketinggian tebing sekitar 30 meter.

Kemungkinan mereka akan direlokasi ke daerah lainya yang aman dari longsoran tanah tersebut.

Saat ini, ujar dia, tanah longsor di Kecamatan Cimarga tercatat lima rumah rusak berat dan 23 rumah lainya terancam terkena bencana alam ituu.

Sebagian besar rumah yang terkena longsor itu bagian atap dan tiang penyangga rumah roboh dan tidak bisa dihuni kembali oleh pemiliknya.

Ia mengimbau warga yang tinggal di daerah tebing maupun perbukitan serta bantaran sungai agar meningkatkan kewaspadaan jika hujan deras.

"Kami yakin dengan peringatan imbauan ini dapat mengatasi korban bencana alam," katanya.

Ia menyebutkan, saat ini daerah longsoran sangat rawan di daerah perbukitan dan bantaran sungai.

Kaprawi menyebutkan jumlah daerah rawan longsor di Kabupaten Lebak tersebar di 12 kecamatan karena lokasinya berada di perbukitan dan daerah aliran sungai.

Ke-12 kecamatan itu antara lain adalah Lebak Gedong, Cibeber, Cipanas, Muncang, Sobang, Gunungkencana, Bojongmanik, Cimarga, Cilograng, Bayah, Cibadak dan Cigemblong.

"Kami selalu koordinasi dengan instansi lain agar masyarakat tidak terkena bencana longsor itu," katanya.

Pewarta: Mansyur
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2014