Jakarta (ANTARA) - PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mencatat penerbitan Efek Bersifat Utang dan Sukuk (EBUS) korporasi mencapai Rp60,1 triliun selama semester I-2024, yang diterbitkan oleh 34 emiten.

Berdasarkan sektor, Direktur Utama Pefindo Irmawati Amran dalam Media Forum di Jakarta, Selasa, mengungkapkan didominasi oleh sektor lembaga pembiayaan dengan presentase sebesar 39 persen, diikuti oleh sektor perbankan 9 persen, dan sektor pertambangan 7 persen.

Kemudian, sektor telekomunikasi 5 persen, diikuti oleh sektor properti 2 persen, serta sektor lainnya sebesar 38 persen.

Terkait tujuan penggunaan dana hasil penerbitan, Ia menjelaskan diantaranya untuk modal kerja sebesar 63 persen, untuk refinancing sebesar 24,8 persen, untuk investasi sebesar 6,2 persen, serta untuk lain- lain sebesar 5,9 persen.

Dari sisi komposisi, nilai penerbitan EBUS pada semester I-2024 oleh perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan entitasnya senilai Rp19,1 triliun, sedangkan diterbitkan oleh perusahaan swasta senilai Rp42,2 triliun.

Dari sisi tenor, presentase sebesar 38 persen penerbitan EBUS dengan tenor 1 tahun, sebesar 31,1 persen dengan tenor 3 tahun, sebesar 23,1 persen dengan tenor 5 tahun.

Kemudian, sebesar 2,6 persen dengan tenor 7 tahun, sebesar 0,8 persen dengan tenor 10 tahun, serta sebesar 4,4 persen dengan tenor yang lainnya.

Dari sisi outstanding (nilai yang masih tercatat dan diperdagangkan), Irmawati mengungkapkan outstanding EBUS korporasi tercatat senilai Rp484,8 triliun pada semester I-2024, yang dikontribusikan oleh sebanyak 156 emiten (perusahaan tercatat).

Dari sisi sektor, nilai outstanding EBUS korporasi didominasi dari sektor lembaga pembiayaan dengan presentase sebesar 26,3 persen, diikuti oleh sektor perbankan sebesar 14,5 persen, dan sektor pulp and paper sebesar 11,4 persen.

Kemudian, dari sektor konstruksi sebesar 7,6 persen, diikuti sektor pertambangan sebesar 6,2 persen, sektor listrik dan energi sebesar 5,6 persen, perusahaan induk sebesar 5,5 persen, serta sektor lainnya sebesar 22,9 persen.

Baca juga: Pefindo : Penerbitan obligasi korporasi Rp90 triliun di semester II
Baca juga: Penerbitan surat utang korporasi nasional Rp26,4 triliun di kuartal I
Baca juga: Pefindo proyeksi penerbitan obligasi korporasi Rp155 triliun di 2024 

 

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024