Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menjelaskan ada tiga solusi yang diusulkan guna meningkatkan kontribusi dan kemandirian sektor bahan baku obat (BBO) dalam negeri, antara lain yakni penguatan struktur industri, kerja sama atau sinergi dengan BUMN farmasi, serta penerapan instrumen fiskal dalam sektor tersebut.
 
Untuk penguatan struktur industri BBO, Kemenperin berfokus memproduksi bahan dasar, bahan intermediate, dan bahan aktif obat yang masih diimpor. Seperti Sintesis Parasetamol dari Nitrobenzena baik melalui p-Aminofenol (PAF) maupun p-nitro chloro benzene (PNCB) melalui kerja sama Pertamina dan Kimia Farma.
 
"Kemudian kita juga perlu mengembangkan skema kerja sama pemerintah dan swasta (KPBU), PMN (Penyertaan Modal Negara) atau kerja sama sinergi BUMN maupun dengan perguruan tinggi. Ini dalam upaya membantu infrastruktur pendukungnya seperti listrik, air, dan lahan untuk BUMN sehingga menambah visibility dari sisi bisnisnya," kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Industri Kimia, Farmasi, dan Tekstil (IKFT) Kemenperin Reni Yanita dalam rapat dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Selasa.
 
Sedangkan untuk penerapan instrumen fiskal, disampaikan Reni ingin adanya kebijakan implementasi peningkatan tingkat komponen dalam negeri (TKDN) bagi industri farmasi, pembebasan pajak pertambahan nilai (PPN) bahan baku impor maupun lokal untuk industri BBO, serta pengaturan tata niaga melalui pelarangan/pengendalian impor.
 
Menurut dia, solusi tersebut diusulkan mengingat saat ini proses produksi industri farmasi domestik hanya proses pemurnian atau tahap akhir saja, sehingga menyebabkan kuantitas impor sektor ini cukup tinggi.
 
"Karena bahan baku yang digunakan sudah hampir 90 – 95 persen tidak ada rencana tahap proses ke hulu," kata dia.
 
Pihaknya mencatat selama lima tahun terakhir, tren importasi BBO terus meningkat, dan pada tahun 2022 impor Harmonized System (HS) BBO secara keseluruhan mencapai 35.890 ton dengan nilai transaksi 509 Juta dolar AS. Diharapkan melalui usulan solusi ini, sektor BBO yang saat ini ditopang oleh 23 perusahaan industri bisa mencapai kemandirian, serta meningkatkan kontribusinya terhadap negara.

Baca juga: Presiden minta harga alkes dan obat-obatan dapat ditekan turun
Baca juga: BRIN: Indonesia punya potensi obat herbal yang sangat besar
Baca juga: Pakar UI sebut kemandirian obat optimalkan Farmakologi Translasional 

 

Pewarta: Ahmad Muzdaffar Fauzan
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024