Bantul (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, membangun tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) dengan kapasitas besar di tiga lokasi yang nantinya bisa menjadi solusi permanen dalam mengatasi persoalan sampah.

"Sekarang ini Pemerintah Kabupaten Bantul sedang menyelesaikan pembangunan tiga TPST, yang nantinya akan menjadi solusi permanen untuk urusan sampah," kata Bupati Bantul Abdul Halim Muslih di Bantul, Selasa.

Dia mengatakan, tiga TPST dengan kapasitas hingga puluhan ton per hari itu adalah TPST Dingkikan, Kelurahan Argodadi, TPST Modalan Banguntapan, dan fasilitas pengolahan sampah terpadu di Bawuran Kecamatan Pleret.

Baca juga: Pemkab Bantul: Tiga TPST mampu mengolah sampah 150 ton

Oleh karena itu, kata dia, sambil menunggu pembangunan tiga TPST selesai, Pemkab Bantul menyiapkan tempat pembuangan sampah sementara.

"Jadi, pada masa darurat sampah ini kita butuh jalan keluar yang sifatnya sementara agar sampah itu tidak berserakan di mana mana," katanya.

Menurut dia, masalah sampah di Bantul akan selesai setelah beberapa TPST dengan kapasitas besar itu semua sudah selesai terbangun.

Baca juga: Bantul upayakan pembangunan tiga pusat pengolahan sampah selesai 2024

"Kita harus menyelesaikan urusan sampah ini dengan cara-cara yang sifatnya tidak permanen untuk sementara waktu, sambil menyelesaikan instalasi pengolahan sampah permanen," katanya.

Apalagi, kata dia, kalau masyarakat melakukan penolakan terhadap adanya tempat penampungan sampah sementara, maka justru dikhawatirkan sampah akan menumpuk di tempat yang tidak semestinya, bahkan di wilayah perkotaan.

Baca juga: Bantul-Kota Yogyakarta sepakat olah sampah bersama di ITF Bawuran

"Kalau tempat penampungan sementara itu ditolak, sampah akan menumpuk di mana-mana, terutama di Kota Yogyakarta, karena kita sudah punya komitmen untuk turut membantu menyelesaikan masalah sampah kota, karena Yogyakarta adalah etalasenya DIY," katanya.

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Bambang Sutopo Hadi
COPYRIGHT © ANTARA 2024