Palu (ANTARA) - Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) Republik Indonesia (RI) bersama Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) melaksanakan koordinasi percepatan ekspor durian Ke Tiongkok/China.
 
Staf Khusus Bidang Ketahanan Pangan dan Ekonomi Hijau Kemenko Marvest Van Basten, di Palu, Rabu, menyampaikan tujuan kedatangannya ke Provinsi Sulteng untuk meninjau objek dari rencana kerja sama ekspor durian ke Tiongkok.
 
"Kami ingin memastikan bagaimana yang nanti dikerjakan bersama juga dari Barantin, Bapanas, Kementerian Pertanian, Pemprov Sulteng maupun badan usaha untuk memastikan protokol ekspor antara Indonesia dengan Tiongkok, khususnya terkait keamanan pangan," katanya pada rapat koordinasi percepatan ekspor durian ke China.
 
Sehingga, kata dia, selanjutnya dapat dibuka secara langsung ekspor durian dari Sulteng untuk tahap pertama dan akan berkembang ke wilayah lainnya seperti Bali, Sumatera, dan wilayah-wilayah lain yang berpotensi untuk dapat diekspor ke Tiongkok.
 
Ia mengatakan China memiliki permintaan yang cukup besar terhadap buah durian yang selama ini disuplai dari Vietnam dan Thailand.
Baca juga: Luasnya peluang ekspor durian Indonesia
 
Pada kunjungan itu, pihak Kemenko Marvest juga mengunjungi Pelabuhan Pantoloan, Kota Palu, untuk melihat langsung bagaimana keadaan dan kesiapan Pelabuhan Pantoloan sebagai tempat penyaluran logistik menuju Tiongkok.
 
“Sehingga produk-produk durian yang ada di Sulawesi Tengah mampu bersaing secara global, khususnya untuk memenuhi pasar Tiongkok," ujarnya pula.
 
Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) Sulteng Nelson Metubun menyatakan bahwa saat ini telah terbuka peluang bagi Sulteng untuk melakukan ekspor langsung komoditas durian ke Tiongkok.
 
“Hari ini kami mengumpulkan perwakilan Dinas TPH dari 13 kabupaten/kota se-Sulawesi Tengah guna menyatukan persepsi dan data, sehingga data yang dihasilkan betul-betul data riil yang berasal langsung dari 13 kabupaten/kita," ujarnya pula.
 
Selain itu, pihaknya juga bersama instansi terkait menyepakati langkah-langkah apa yang perlu dilaksanakan secara bertingkat terhadap tugas pokok dan fungsi (tupoksi) dari masing-masing yang berkepentingan dalam hal ekspor durian ini.
 
Menurut dia, pihaknya juga melakukan berbagai persiapan untuk memastikan durian yang diekspor memenuhi standar kualitas dan keamanan pangan yang ditetapkan oleh otoritas Tiongkok.
 
Terakhir, Nelson berharap agar langkah-langkah yang telah dilakukan semakin mempercepat proses rencana ekspor langsung Durian dari Provinsi Sulteng ke Tiongkok yang ditargetkan antara bulan Agustus sampai September 2024.

Di Provinsi Sulteng, Kabupaten Parigi Moutong merupakan salah satu daerah sebagai sentra penghasil komoditas durian. Menurut data Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong, potensi luas lahan pertanian durian di kabupaten itu 3.833 hektare, dengan sekitar 210.368 pohon dan jumlah produksi kurang lebih 305.419 ton per tahun.
Baca juga: Indonesia bidik ekspor durian senilai 8 miliar dolar AS ke China
Baca juga: Sulteng ikuti rakor percepatan pemenuhan ekspor durian ke China

Pewarta: Nur Amalia Amir
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024