Mamuju (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) mengajak investor untuk mengelola sektor perikanan dan kelautan di daerah ini.

"Kami mengajak investor untuk mengelola sektor perikanan dan kelautan yang ada di Kabupaten Pasangkayu, Sulbar," kata Kepala DKP Provinsi Sulbar Suyuti Marzuki, di Pasangkayu, Rabu.

Pemerintah Provinsi Sulbar, kata Suyuti, telah menyiapkan areal tambak seluas 1.000 hektare yang ada di Desa Bambakoro, Kecamatan Lariang, Kabupaten Pasangkayu.

"Saya sudah mengecek langsung hamparan tambak seluas 1.000 hektare itu. Areal tambak ini akan diusulkan ke investor besar sektor kelautan perikanan, yakni PT Sekar Laut," ujar Suyuti.

Sekar Laut, kata Suyuti lagi, adalah sebuah perusahaan yang telah sukses puluhan tahun dengan banyak anak perusahaan.

"Nantinya kawasan itu menjadi hamparan rantai produksi udang vanamei," katanya pula.

Pengelolaan sektor kelautan oleh pihak investor lanjut Suyuti, akan meningkatkan ekspor hasil perikanan Sulbar dengan tetap menghidupkan koperasi yang saling menguntungkan antara perusahaan, koperasi dan tenaga kerja.

"Jadi kita mendorong budi daya secara massal, apalagi perusahaan Sekar Laut ini sudah berhasil di beberapa provinsi di Indonesia," ujar Suyuti.

Suyuti menyampaikan bahwa pihaknya telah menemui pemilik hamparan tambak yang berada di pinggir laut.

"Ini sangat memungkinkan dan pemiliknya juga siap menjual lahannya. Kami sudah janjian juga sama investor dan mereka siap datang ke Sulbar," ujarnya pula.

Nantinya, kata Suyuti akan dilihat model kerja sama yang dibangun investor bersama pemerintah daerah.

"Beberapa rencana sempat gagal akibat kurang pendalaman problem yang dialami. Misalnya, kerjasamanya terlalu ribet dan juga terkait status lahan. Jadi niat kita ini semoga bisa jalan dengan baik," kata Suyuti lagi.
Baca juga: Menhub apresiasi Sulbar gandeng pihak swasta di bidang kelautan
Baca juga: Menteri Kelautan: Sulbar potensial sebagai daerah pengelolaan ikan

Pewarta: Amirullah
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024