Jakarta (ANTARA) - Bio Farma dan Novo Nordisk Indonesia bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Indonesia, sebagai bentuk dukungan untuk pemerintah dalam penyediaan obat penting tersebut bagi warga yang menderita diabetes.   

Dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Rabu, keduanya mengumumkan bahwa mereka menandatangani nota kesepahaman untuk bekerja sama dalam proses produksi obat diabetes di Indonesia. Dengan menggabungkan keahlian kedua perusahaan, keduanya bertujuan mendukung pemerintah Indonesia dalam menyediakan obat-obatan diabetes yang penting.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan bahwa kolaborasi tersebut, yang dinilai sejalan dengan agenda resiliensi layanan kesehatan dari pemerintah, dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa masyarakat Indonesia.

"Diabetes adalah ibu dari segala penyakit. Diabetes yang tidak terkontrol akan menimbulkan komplikasi. Saat ini, kita lemah dalam skrining, dan kita perlu mereformasi sistem layanan kesehatan," kata Budi.   

Saat ini, ujarnya, diperkirakan 19,5 juta orang hidup dengan diabetes, dan jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada 2045. Budi menyebutkan, kondisi kronis ini termasuk dalam tiga besar penyebab kematian di Indonesia, menunjukkan betapa pentingnya penanganan diabetes yang efektif.  

Banyak orang dengan diabetes di Indonesia menghadapi tantangan besar dalam mengelola kondisinya karena terbatasnya pengetahuan dan kesadaran tentang penyakit ini serta penanganan yang tepat. Dia merujuk pada Laporan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) tahun 2020, yang mengungkapkan bahwa hanya 2 juta orang yang didiagnosis dan dirawat di bawah sistem layanan kesehatan nasional (Jaminan Kesehatan Nasional, JKN).   

Menurutnya, hal tersebut memprihatinkan, apalagi berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023, diperkirakan 80,6 persen orang dengan diabetes di Indonesia yang telah terdiagnosa dan mendapatkan perawatan, memiliki diabetes yang tidak terkontrol.

Oleh karena itu, pihaknya mereformasi 10.000 layanan primer guna menyediakan penanganan diabetes yang lebih baik.

Direktur Utama Bio Farma Shadiq Akasya mengatakan, kemitraan tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses terhadap pengobatan diabetes yang berkualitas dan terjangkau secara signifikan, meningkatkan kesadaran akan pentingnya pengelolaan penyakit diabetes kronis, dan memperkuat kapasitas sistem kesehatan Indonesia dalam mengatasi tantangan global.   

"Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan komitmen bersama, khususnya dari pemerintah, untuk mendukung produksi produk dalam negeri yang inovatif," ujar Shadiq.

Vice President dan General Manager Novo Nordisk Indonesia Sreerekha Sreenivasan menambahkan, pihaknya mendorong perubahan pada penanganan penyakit kronis yang serius dengan memperbaiki kualitas kehidupan penderita diabetes, melalui pemberian akses yang setara terhadap penanganan diabetes.

“Kolaborasi dengan Bio Farma dalam ini memperkuat komitmen kami untuk Indonesia," katanya.

Dalam kemitraan tersebut, Bio Farma menghadirkan kemampuan manufaktur lokalnya yang sudah mapan, sementara Novo Nordisk menyalurkan keahliannya dalam perawatan diabetes dan produksi insulin.

Baca juga: Bio Farma targetkan produksi vaksin Rotavirus dan Rubella dimulai 2025
Baca juga: Bio Farma fasilitasi kesehatan pekerja cegah migrain
Baca juga: Menteri BUMN: Bio Farma buat vaksin HPV dalam negeri bersama MSD

Pewarta: Mecca Yumna Ning Prisie
Editor: Nurul Hayat
COPYRIGHT © ANTARA 2024