Makassar (ANTARA) -
PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Sulawesi Barat (UID Sulselrabar) mencatatkan kenaikan  signifikan pada penjualan di 30 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).
 
General Manager PLN UID Sulselrabar Moch Andy Adchaminoerdin menyebut penjualan kWh sebesar 11.291 kilo Watthour (kWh) yang didapatkan dari 534 transaksi penggunaan SPKLU di Sulselrabar.
 
"PLN terus berinovasi dalam meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Terima kasih kepada pengguna kendaraan listrik yang telah mempercayakan layanan isi daya kendaraan listrik di SPKLU PLN," ujar Andy di Makassar, Sulsel, Rabu.
   
Dia mengatakan penggunaan kendaraan listrik berperan penting dalam mereduksi emisi karbon di sektor transportasi.
 
Sebagai lokomotif transisi energi, PLN telah dan akan terus berkolaborasi dengan semua stakeholders untuk mendorong kenyamanan bagi pengguna kendaraan listrik melalui penyediaan infrastruktur pengisian baterai secara masif.
 
Saat melakukan isi daya mobil listrik di SPKLU PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Malili, seorang Influencer asal Surabaya yang sedang melakukan touring menggunakan kendaraan listrik di Sulawesi, Rony Mamoru mengapresiasi kesiapan SPKLU PLN yang memudahkan dalam mengisi daya kendaraan listriknya.
 
"SPKLU PLN mudah diakses dan infrastruktur pengisian daya yang semakin memadai, kami optimis dengan kesiapan infrastruktur PLN dapat meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di masa depan," ujar Rony.
 
Pada kesempatan berbeda, pemilik kendaraan listrik, Ichsan Hasmin mengaku senang saat ini PLN sudah menyediakan SPKLU di Kabupaten Luwu Utara.
 
"Saya senang sudah ada SPKLU di PLN ULP Masamba. Alhamdulillah secara teknis tidak ada kendala dan pelayanan PLN sangat bagus. Terimakasih buat tim di PLN yang membantu dalam menyediakan infrastruktur isi daya kendaraan listrik," kata Ichsan.

Baca juga: PLN gandeng 28 mitra badan usaha kembangkan SPKLU hingga home charging
 
Di sisi lain, Ichsan mengaku menggunakan kendaraan listrik lebih efisien dibanding menggunakan mobil konvensional. Apabila menggunakan mobil konvensional rute dari Makassar ke Luwu Timur biasanya menghabiskan Rp500 ribu, sedangkan menggunakan mobil listrik hanya mengeluarkan biaya Rp150 ribu untuk mengisi daya.
 
 

Pewarta: Nur Suhra Wardyah
Editor: Nusarina Yuliastuti
COPYRIGHT © ANTARA 2024