Dilansir dari keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu, menurutnya, PKB sejak didirikan memang didedikasikan untuk kemajuan dan kemakmuran NU serta bangsa Indonesia secara umum.
“Ketika kami menjadi Ketua NU Kota Malang, orang yang membiayai listrik, yang menjaga kantor NU itu adalah orang-orang PKB,” kata Kiai Marzuki ketika menjadi pembicara dalam Sekolah Pemimpin Perubahan (SPP) Wilayah 1 Jawa Timur di Malang.
Baca juga: TPN Ganjar-Mahfud temui dua kiai besar di Kota Malang
Ia menyebut, PKB tidak hanya berkontribusi kepada NU secara organisasi, tetapi juga berkontribusi kepada kader NU muda.
“Yang paling banyak mengakomodasi kader (NU) itu IPNU, Fatayat, Ansor, dan juga PKB. Yang banyak merekrut Gus-Gus, Ning-Ning, Kiai muda, kader pondokan masuk ke dalam kepengurusan partai itu lagi-lagi juga PKB. Partai yang paling banyak hafiznya itu lagi-lagi juga PKB,” ujarnya.
Baca juga: Kiai Marzuki: Caleg PPP agar menjunjung tinggi keutuhan NKRI
Terkait dengan hasil Pemilu 2024, dirinya tidak menampik bahwa dirinya ikut merasa senang dan bangga apabila ada calon legislatif yang terpilih karena didukung oleh PKB.
“Andai ada orang yang menang tapi tidak diusung PKB, bukan berarti saya tidak merasa tidak ikut menang. Tapi kalau calon itu didukung PKB dan menang, saya ikut merasa senang,” ucapnya.
Baca juga: KH Marzuki : Kiai-kiai bisa dukung poros ketiga
Diketahui, program Sekolah Pemimpin Perubahan diikuti oleh 386 peserta yang terdiri dari Anggota DPR RI, Anggota DPRD Provinsi, dan juga Anggota DPRD Kabupaten/Kota dari PKB se-Jawa Timur yang terpilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) 2024 serta Ketua DPW PKB se-Indonesia.
Jawa Timur merupakan wilayah 1 dari kegiatan Sekolah Pemimpin Perubahan yang digelar pada 9-11 Juli 2024. Setelah Jawa Timur, kegiatan serupa juga akan digelar di wilayah lain dengan diikuti oleh seluruh wakil rakyat dari PKB yang terpilih pada Pileg 2024.
Pewarta: Nadia Putri Rahmani
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2024
