Dalam upayanya, ARSSI menyelenggarakan Seminar Nasional XI dan Healthcare Expo IX bertajuk “Strategi Penguatan Digitalisasi dan Green Hospital Berbasis Karifan Lokal,” pada 10 sampai dengan 12 Juli 2024, di Hotel the Ritz Carlton Mega Kuningan, Jakarta.
Ketua ARSSI Iing Ichsan Hanafi dalam keterangan resmi di Jakarta, Rabu, menyampaikan bahwa strategi memperkuat digitalisasi dapat dilakukan dengan mengunggulkan kearifan lokal, yang merupakan budaya dari generasi ke generasi dalam menghadapi tantangan globalisasi.
“Khususnya, di bidang digitalisasi kesehatan dengan melakukan inovasi aplikasi sistem teknologi kesehatan sebaik-baiknya untuk melayani masyarakat. Selain digitalisasi pelayanan kesehatan, rumah sakit perlu menciptakan Green Hospital,” ujar Iing.
Baca juga: Peneliti sebut kehadiran Starlink percepat digitalisasi kesehatan
Ia menjelaskan bahwa transformasi digital menjadi hal yang mutlak dalam pelayanan kesehatan saat ini, dengan pemerintah juga semakin serius mendorong seluruh pemangku kepentingan untuk memperkuat digitalisasi kesehatan.
Dalam seminar ini, diisi oleh Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti yang mengangkat topik “Peran BPJS Kesehatan dalam Inovasi Digitalisasi dan Kompetensi SDM dalam Mendukung Pelayanan di Rumah Sakit”, serta dihadiri oleh Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin.
Selain itu, juga terdapat beragam topik pembahasan untuk memperkaya dan berkontribusi dalam memperkuat digitalisasi dan green hospital berbasis kearifan lokal demi masa depan layanan kesehatan di Indonesia menjadi lebih maju.
ARSSI merupakan wadah komunikasi dan kolaborasi antara rumah sakit swasta di seluruh Indonesia, yang dibentuk untuk memperkuat dan memajukan dunia kesehatan swasta di Indonesia, melalui berbagai inisiatif dan kegiatan.
Baca juga: Penggunaan AI jadi upaya peningkatan pelayanan kesehatan pasien
Baca juga: Digitalisasi sistem kesehatan perlu disiapkan cegah pandemi berikutnya
Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Budisantoso Budiman
COPYRIGHT © ANTARA 2024
