Medan (ANTARA) - Bank BTPN menyatakan digitalisasi perbankan penting dan baik untuk saat ini maupun masa depan, terutama agar masyarakat semakin mudah dalam melakukan transaksi.

"Digitalisasi itu bukan hanya untuk masa depan, tetapi juga masa kini," ujar Communications and Daya Head Bank BTPN Andrie Darusman saat berbincang dengan pewarta di Medan, Rabu.

Andrie menyebut, dengan digitalisasi, masyarakat dapat memanfaatkan layanan perbankan tanpa harus datang ke bank, misalnya membuka rekening baru.​​​​​​​

BTPN, dia melanjutkan, terus mengembangkan layanan digitalisasi tersebut, salah satunya melalui aplikasi "Jenius". Dengan itu, nasabah dapat bertransaksi, menabung dan mengendalikan keuangannya sendiri.

Menurut Andrie, aplikasi perbankan yang diluncurkan pada tahun 2016 itu digunakan nyaris semua lapisan usia.

Di Medan, misalnya, BTPN mencatat pengguna Jenius mayoritas atau 51 persen merupakan nasabah berusia 21-30 tahun dan 17 persennya berumur lebih dari 40 tahun.

"Pemahaman terhadap dunia digital dan internet semakin luas, tidak terbatas usia," kata Andrie.

Meski begitu, dia menyebut BTPN tetap fokus meningkatkan kualitas layanan luar jaringan (luring).

Masyarakat, sebut Andre, bisa datang langsung ke kantor-kantor BTPN untuk mendapatkan layanan finansial yang dibutuhkan.

Hal itulah yang membuat BTPN tidak melakukan pengurangan cabang-cabang terlepas dari menggeliatnya digitalisasi. BTPN hadir di 200 kota di 32 provinsi dan kini memiliki sekitar 9,7 juta nasabah.

"Tatap muka antara pihak bank dan nasabah masih perlu dilakukan. Jadi belum ada pengurangan," tutur Andre.

Baca juga: BTPN: Ekonomi hijau di Indonesia berpotensi besar untuk dikembangkan
Baca juga: BTPN Syariah kuatkan pendampingan pengelolaan keuangan UMKM


Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024