Hanoi (ANTARA) - Konsumsi domestik Vietnam diperkirakan akan melemah di tengah ketidakpastian yang dihadapi konsumen dan perubahan tren belanja, lansir Vietnam News pada Selasa (9/7) mengutip sejumlah pelaku industri dan ekonom.

Dang Thuy Ha, yang menjabat direktur Riset Perilaku Konsumen di NielsenIQ Vietnam, sebuah perusahaan riset pasar yang berbasis di Ho Chi Minh City, mengutip sebuah laporan yang menunjukkan bahwa pada kuartal pertama (Q1) tahun ini, 62 persen konsumen Vietnam memilih untuk lebih sering memasak di rumah dan memperketat pengeluaran untuk barang-barang nonesensial.

Sekitar 50 persen konsumen mengurangi pembelian barang-barang mewah, lebih dari 30 persen menunda pengeluaran bernilai tinggi, dan sekitar 40 persen membelanjakan uangnya dengan lebih hati-hati, papar laporan tersebut.

Ha mengatakan konsumen merasa perlu untuk berhati-hati dalam mengatur kebiasaan berbelanja dengan adanya berbagai kesulitan ekonomi yang melanda saat ini. Situasi ini kemungkinan besar akan berlangsung selama setidaknya enam bulan hingga satu tahun ke depan.

Nguyen Phuong Nga dari Kantar Vietnam, sebuah perusahaan riset pasar yang berbasis di Ho Chi Minh City, menuturkan bahwa konsumen kini berbelanja dengan frekuensi lebih rendah tetapi menggunakan lebih banyak jalur, dengan rata-rata pengeluaran per pembelian mengalami peningkatan, sehingga menarik dan mempertahankan konsumen menjadi sangat penting.

Data terbaru dari Kantor Statistik Umum Vietnam menyebut total pendapatan layanan konsumen dan penjualan retail barang Vietnam meningkat 8,6 persen secara tahunan (year on year) pada enam bulan pertama tahun ini menjadi lebih dari 3,09 kuadriliun dong Vietnam (100 dong Vietnam = Rp63), atau sekitar 121,39 miliar dolar AS.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024