New York (ANTARA) - Amerika Serikat (AS) telah dilanda 15 bencana iklim pada paruh pertama tahun ini, yang masing-masingnya mengakibatkan kerugian lebih dari satu miliar dolar AS (sekitar Rp16,3 triliun), demikian disampaikan Administrasi Kelautan dan Atmosfer Nasional (National Oceanic and Atmospheric Administration/NOAA) negara tersebut.

Bencana-bencana ini terdiri atas 13 peristiwa badai besar dan dua badai musim dingin, kata badan meteorologi tertinggi negara tersebut dalam sebuah laporan yang dirilis sebelumnya pada pekan ini.

Total kerugian akibat bencana-bencana yang menelan 106 korban jiwa ini melampaui 37 miliar dolar AS.

Pada Juni saja, tercatat empat bencana iklim, termasuk dua peristiwa hujan es yang melanda Texas dan Colorado serta sebuah tornado di AS bagian tengah.

AS telah mengalami 391 bencana cuaca dan iklim sejak 1980, dengan kerugian keseluruhan untuk masing-masingnya mencapai atau melampaui  satu miliar dolar AS. Total kerugian akibat bencana-bencana tersebut menembus nilai 2,755 triliun dolar AS, ungkap data NOAA.

Rata-rata kerugian tahunan akibat peristiwa iklim dari 1980 hingga 2023 adalah 8,5 miliar dolar AS, sementara rata-rata kerugian tahunan untuk lima tahun terakhir (2019-2023) adalah 20,4 miliar dolar AS. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024