Juru bicara Uni Parlemen OKI, Kazem Jalali, kepada wartawan seperti dikutip IRNA mengemukakan, resolusi berfokus pada isu-isu seperti al-Quds, Palestina dan tanah pendudukan Israel, serta mencari cara untuk melaksanakan resolusi-resolusi mengenai kunjungan ke Gaza.
Resolusi juga menyebut pembentukan delegasi parlemen untuk mengunjungi parlemen Barat dan peran parlemen negara-negara Islam dalam menetralisir rencana Zionis yang ingin men-Yahudi-kan al Quds serta wilayah-wilayah pendudukan di Suriah dan Lebanon.
Selain itu, resolusi lainnya adalah fokus untuk cara-cara mempromosikan solidaritas antara negara-negara Muslim untuk menghadapi metode yang dirancang merusak umat Islam, menantang fanatisme dan Islamophobia serta radikalisme.
Sementara itu, komite kebijakan luar negeri meneliti lebih lanjut isu-isu seperti terorisme, hak legal bangsa-bangsa untuk menghadapi pendudukan dan agresi, situasi di Sudan, sanksi terhadap negara-negara Islam, serta hak berbagai bangsa untuk mendapatkan akses ke teknologi terbaru untuk tujuan damai.
Sekitar 40 negara, dari 53 yang diundang, menghadiri Uni Parlementaria negara-negara OKI kesembilan pada 14-19 Februari.
Dua puluh lima pembicara dijadwalkan mengambil bagian dalam pertemuan tersebut termasuk Indonesia.
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2014