Jakarta (ANTARA) - Dekan Fakultas Kesehatan (FK) Universitas Indonesia (UI) Prof Ari Fahrial Syam meminta kepada seluruh pemangku kepentingan terkait untuk menjadikan polemik pemberhentian Dekan FK Universitas Airlangga (Unair) untuk jadi pembelajaran bersama.

"Ini menjadi pembelajaran, juga untuk para pimpinan fakultas, pimpinan universitas, bahwa di dalam suasana kita yang sedang membangun kedokteran, kesehatan, dalam memutuskan sesuatu ya tentu harus mempertimbangkan banyak hal," katanya ditemui di Kampus FK UI, Jakarta, Kamis.

Baca juga: Kemenkes bersyukur polemik Dekan FK Unair selesai
 
Ari menilai kehati-hatian dalam memutuskan sesuatu dapat berdampak luas, tidak hanya di lingkungan sivitas akademika saja, namun juga masyarakat luas.
 
"Untung juga enggak sampai mogok segala macam kan akhirnya," tambahnya.
 
Ari bersyukur polemik tersebut kini sudah berakhir. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh pemangku kepentingan terkait yang sudah berperan dalam penyelesaian polemik tersebut.
 
"Mungkin ke depan menjadi pembelajaran bahwa segala sesuatunya itu didiskusikan begitu, apalagi dalam situasi seperti ini ya," ucapnya.
 
Sebelumnya, Rektor Unair Prof Mohammad Nasih memberhentikan Dekan FK Unair Prof Budi Santoso dari jabatannya.

Baca juga: Rektor Unair batalkan pemberhentian Prof Bus sebagai Dekan FK

Baca juga: Kemenkes tak punya wewenang berhentikan Dekan FK Unair
 
Keputusan tersebut dinilai kontroversial, karena Prof Budi Santoso merupakan salah satu tokoh yang dikenal menolak adanya kebijakan pendatangan dokter asing ke Indonesia.
 
Namun, pada Selasa (9/7), Rektor Unair Prof Mohammad Nasih membatalkan keputusan tersebut, sehingga Prof Budi Santoso kembali menjabat sebagai Dekan FK Unair.

Pewarta: Sean Filo Muhamad
Editor: Endang Sukarelawati
COPYRIGHT © ANTARA 2024