Jakarta (ANTARA News) - Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Sugeng Priyono mengatakan kendala yang dialami kereta tujuan Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur hanya terkait jarak pandang akibat abu yang ditimbulkan letusan Gunung Kelud.

Saat jarak pandang berkurang, masinis secara otomatis akan menurunkan kecepatan demi memastikan keamanan penumpang.

"Kendalanya hanya di jarak pandang. Kalau abu mengurangi jarak pandang, kereta akan mengurangi kecepatan, hanya itu saja," kata Sugeng Priyono dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Sugeng mengatakan hingga saat ini tidak terjadi lonjakan jumlah penumpang yang berarti terkait aktivitas Gunung Kelud.

Menurut dia ramainya penumpang sejak Jumat (14/2) hingga Minggu, cenderung normal, karena biasa terjadi di akhir pekan. "Ini rutin saja, karena liburan," kata dia.

Ia mengatakan PT KAI tetap akan mengoperasikan kereta tujuan Yogyakarta, Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti biasa. Sejauh ini PT KAI belum memutuskan untuk menambah gerbong kereta.

Sementara itu Sugeng juga memperkirakan tidak akan terjadi lonjakan jumlah penumpang yang berarti pada hari Senin (17/2).

Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I Agus Komaruddin menambahkan penurunan kecepatan kereta api di titik-titik daerah yang terkena dampak abu erupsi Gunung Kelud berdampak pada keterlambatan jadwal kereta.

Namun dia mengatakan keterlambatan tersebut tidak akan berdampak terlalu signifikan bagi penumpang.

"Keterlambatannya rata-rata 50-62 menit, karena di titik-titik tertentu di daerah Jawa Timur dan Jawa Tengah, yang terdampak abu, kereta terpaksa mengurangi kecepatan untuk memastikan keamanan penumpang. Tapi tidak signifikan, karena hanya beberapa kereta saja," kata Agus.



Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: Heppy Ratna Sari
COPYRIGHT © ANTARA 2014