Jakarta (ANTARA News) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyatakan tidak merencanakan penambahan gerbong kereta tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur mengacu kepada aktivitas erupsi Gunung Kelud.

"Sejauh ini untuk penambahan seat (tempat duduk), maupun gerbong, tidak ada, karena kita sudah siapkan kuota 10 persen kursi kosong untuk penumpang yang beralih moda transportasi," kata Kepala Humas PT KAI Daerah Operasional I Agus Komaruddin yang dihubungi dari Jakarta, Minggu.

Agus menjelaskan, kereta api tujuan Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur mampu mengangkut sebanyak 25.064 penumpang setiap hari. Dari total tersebut sebanyak 10 persen kursi sengaja dikosongkan dan disiapkan untuk mengangkut penumpang dadakan yang beralih moda transportasi. "Misalnya yang tadinya naik pesawat, lalu beralih ke kereta, itu disediakan 10 persen kuota tempat duduk," kata dia.

Dia juga mengatakan bahwa PT KAI tidak menaikkan harga tiket akibat dampak erupsi Gunung Kelud. PT KAI justru memberikan kesempatan bagi penumpang korban erupsi Gunung Kelud untuk mengembalikan tiket (refund) dan mendapatkan pembayaran sepenuhnya.

"Biasanya kalau pengembalian tiket atau refund itu di hari biasa yang kondisinya normal, kena potongan administrasi 25 persen dari harga tiket. Tapi sejak 14-28 Februari 2014 ini kita buat kebijakan pengembalian tiket akan dibayar 100 persen," ujar dia.

Namun pengembalian tiket dengan pembayaran 100 persen itu hanya berlaku bagi penumpang yang rumahnya benar-benar terkena dampak erupsi Gunung Kelud.

"Jadi misalnya ada penumpang dari Jakarta mau ke Kediri, tapi rupanya rumahnya di Kediri tertutup abu, maka dia bisa batal berangkat dengan menukarkan tiket, dan kita kembalikan uangnya 100 persen, terhitung sampai 28 Februari 2014" kata Agus.

Pewarta: Rangga
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014