Klub asal Bandung itu juga masuk Liga 1, liga top dalam negeri.
Dengan sejarah yang panjang dan memiliki basis penggemar yang jumlahnya bisa mencapai jutaan pendukung setia, Persib termasuk klub yang paling makmur dan tertua di Indonesia.
Sejarah Persib
Keberadaan sepak bola di Bandung bermula dari orang-orang Belanda yang gemar berolahraga dan berlatih di Alun-Alun Bandung. Kegiatan mereka menarik perhatian para pemuda Bandung hingga mereka membentuk klub sepak bola.
Laman resmi Persib menyebutkan klub-klub sepak bola di Bandung sepakat membentuk Bandoeng Inlandsche Voetbal Bond (BIVB) pada Januari 1919, organisasi sepak bola putra pertama di Bandung yang menjadi cikal bakal Persib.
BIVB masuk sebagai salah satu dari tujuh klub pendiri PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia), bersama VIJ Jakarta, MIVB (PPSM Magelang), SIVB (Persebaya), PSM (PSIM Yogyakarta), VVB (Persis Solo) dan MVB (PSM Madiun) pada pertemuan yang berlangsung pada 19 April 1930. Pada pertemuan yang berlangsung di Societeit Hadiprojo, Yogyakarta, itu, BIVB diwakili oleh Mr. Syamsuddin.
Dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia, BIVB mengalami beberapa kali perubahan, termasuk pada nama.
Huruf “I” dalam BIVB yang semula "Indlansche", diubah menjadi Indonesische. Nama BIVB juga berubah menjadi Perserikatan Sepakraga Indonesia Bandung (PSIB).
Pada tanggal 18 Maret 1934, PSIB bergabung dengan National Voetball Bond (NVB) dan berubah nama menjadi Persib. Pada saat itu, organisasi diketuai oleh Anwar St. Pamoentjak.
Situasi nasional menjelang dan setelah kemerdekaan membuat organisasi itu tersebar di berbagai wilayah Jawa Barat, seperti Tasikmalaya dan Sumedang, bahkan Yogyakarta. Baru pada 1948 Persib pulang ke kota kelahirannya Bandung.
Nama Persib bertahan hingga hari ini dan menjadi klub sepak bola Indonesia yang dikelola oleh PT Persib Bandung Bermartabat dengan direktur utama yakni Glenn Timothy Sugita.
Di manapun klub bertanding, Bobotoh (penggemar Persib) setia mendukung klub kecintaan mereka.
Pewarta: Putri Atika Chairulia
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2024
