Kupang (ANTARA) - Sebanyak 44 orang warga negara asing asal Bangladesh dan Myanmar (Rohingya) yang terdampar di pesisir Kabupaten Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, pada Senin (8/7), dipindahkan ke Kota Kupang.

"Mereka nanti akan ditempatkan di Rumah Detensi Imigran (Rudenim) Kupang untuk tahap lebih lanjut," kata Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Kupang Nanang Mustofa di Kupang, Kamis.

Hal ini disampaikan Nanang menanggapi kelanjutan dari kasus terdamparnya 44 orang WNA terduga imigran asal Bangladesh dan Rohingya yang kini telah diserahkan Polres Rote Ndao ke Imigrasi Kupang.

Dia mengatakan bahwa para terduga imigran itu akan ditempatkan bersama dengan tujuh orang WNA asal China yang juga berada di Rudenim Kupang.

Baca juga: WNA Bangladesh -Rohingya bayar Rp172 juta agar bisa lolos ke Australia

Nanang yang baru sehari menjabat sebagai Kepala Kanim Kupang itu mengatakan bahwa penempatan para imigran di Rudenim dengan tujuan agar pihaknya bisa melakukan pemeriksaan lebih lanjut.

Pemeriksaan itu dilakukan untuk memastikan para WNA itu berasal dari Bangladesh atau bukan, serta juga untuk memastikan mereka yang mengaku dari Myanmar itu benar atau tidak.

"Hal ini karena mereka tidak memiliki paspor dan dokumen lainnya sehingga tentunya kami butuh waktu untuk melakukan pemeriksaan," tambah dia.

Nanang menambahkan bahwa proses pemeriksaan akan dilakukan satu-persatu untuk memastikan kewarganegaraan para terduga imigran itu.

Imigrasi Kupang juga akan berkoordinasi dengan Kedutaan Besar Bangladesh untuk mencari data sejumlah terduga imigran Bangladesh tersebut.

Dia juga ingin memastikan bahwa dari 44 orang WNA terdampar tersebut, sebanyak 39 orang mengaku berkewarganegaraan Bangladesh dan lima orang berkewarganegaraan Myanmar.

Baca juga: Polres Rote-NTT kumpulkan pakaian bekas untuk 44 WNA yang terdampar

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Didik Kusbiantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024