Kairo (ANTARA News) - Lismawati Binti Yadah (29), tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Lamongan, Jawa Timur, korban meninggal akibat tenggelamnya kapal feri Mesir, Al-Salam Boccaccio 98, di Laut Merah tahun lalu, memperoleh kompensasi sebesar 300 ribu pound Mesir (52.356 dolar AS) atau sekitar Rp480 juta. Managemen feri Al-Salam dalam keterangannya menjelaskan bahwa terdapat 72 warga asing, termasuk seorang wanita warga negara Indonesia (WNI), masing-masing memperoleh kompensasi 300 ribu pund Mesir. Pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Kairo, Nurwenda, membenarkan pencairan kompensasi bagi WNI tersebut. "Ya, benar. Uangnya sudah kita terima sebesar 300 ribu pound Mesir, dan sedang dalam proses pengirimannya kepada ahli waris keluarga korban," kata Nurwenda yang dikonformasi ANTARA Kairo, Sabtu (9/9). Disebutkannya sesuai dengan janji manajemen Al-Salam yang memberi waktu pencairannya kompensasi itu pada September ini, maka pada Kamis (7/9) chek banknya telah diterima. "Pengiriman uang itu (kepada keluarga korban) tidak berupa cash (uang tunai), tapi harus dilakukan melalui rekening bank," ujarnya, seraya menambahkan "pengirimannya sedang menunggu kembalinya Kuasa Usaha Ad Interim KBRI Kairo, Muzammil Basyuni, yang saat ini mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) para Dubes RI di Timur Tengah dan Afrika di Jeddah, Arab Saudi." Ketika ditanya alamat lengkap TKI korban feri terebut, Nurwenda yang sedang berlibur di rumahnya (Jumat dan Sabtu, libur resmi akhir pekan di Mesir), mengatakan tidak mengingatnya. "Waduh, saya tidak ingat alamat lengkapnya, karena ada di kantor," katanya. Lisnawati tercatat pemegang paspor Indonesia bernomor AA-847139, kelahiran Lamongan, Jawa Timur, tahun 1977. Sebelumnya, almarhumah bersama 827 penumpang Al-Salam, dinyatakan hilang dan diperkirakan tenggelam bersama feri di sekitar 90 mil dari di lepas pantai Safaga, kota pelabuhan di selatan Mesir pada awal Januari lalu. Hingga kini, TKI yang ikut berlayar bersama majikannya asal Arab Saudi itu belum diketahui nasibnya, namun belakangan dinyatakan telah meninggal bersama para penumpang lainnya, kendati mayatnya belum ditemukan. Laporan resmi Kementerian Perhubungan Mesir menyebutkan feri yang bertolak dari Pelabuhan Dubah, Arab Saudi, tujuan pelabuhan Safaga, Mesir, itu ditumpangi 1.193 warga Mesir, 99 warga Arab Saudi, enam warga Suriah, seorang Indonesia, seorang Filipina, seorang Kanada, seorang Uni Erimat Arab, seorang Palestina, seorang Sudan, seorang Yaman, di samping 96 awak kapal. (*)

COPYRIGHT © ANTARA 2006