Hulu Sungai Tengah (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai Tengah (Pemkab HST), Kalimantan Selatan (Kalsel) memberangkatkan 19 orang ulama dan habib ke negara Arab Saudi dan Mesir untuk mengikuti dhaurah ilmiah guna menggali ilmu agama di dua negara tersebut.

“Keberangkatan para ulama ini bertujuan untuk memberikan ulama ruang agar bisa menambah ilmu agamanya,” kata Bupati HST Aulia Oktafiandi di Barabai, Hulu Sungai Tengah, Kamis.

Baca juga: KPAI: Implementasi ilmu agama penting cegah "bullying" di pesantren

Aulia melepas secara simbolis keberangkatan 19 peserta ke Arab dan Mesir yang akan berangkat dari Indonesia pada 13 Juli 2024.

“Kami berharap para ulama dapat mengembangkan diri serta kemampuan dalam mengkaji ilmu agama dan menyebarluaskan hal positif agama kepada masyarakat di Kabupaten Hulu Sungai Tengah,” ujarnya.

Aulia meminta para ulama dapat memanfaatkan peluang tersebut untuk semakin memperbanyak ilmu agama sehingga dapat menyebarkan dampak positif agama kepada masyarakat.

Pelepasan secara simbolis keberangkatan para ulama itu dirangkaikan dengan peresmian fasilitas kesehatan bagi para santri, yakni Klinik Pondok Pesantren Nurul Muhubbin Barabai.

Pada kesempatan tersebut, Bupati HST berharap klinik kesehatan di pondok pesantren itu dapat meningkatkan derajat kesehatan para santri, karena bidang ini juga merupakan salah satu tanggung jawab pemerintah daerah dalam pemerataan pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

Baca juga: Tokoh: Integrasi ilmu dan SDM penting untuk hadapi persaingan global

Aulia mengatakan, pemerintah daerah memiliki tugas dan fungsi untuk mengayomi seluruh unsur masyarakat, tidak terkecuali para ulama dan pesantren.

“Jumlah para santri pondok pesantren di sini hampir seribu lebih, untuk unit layanan harus bisa datang segera mungkin dan memberikan intervensi jika ada yang mengalami gangguan kesehatan,” tuturnya.

Sementara itu, perwakilan Pondok Pesantren Nurul Muhibbin, KH Wajihuddin Shaleh mengucapkan terima kasih dan apresiasi tinggi kepada Bupati HST serta pemerintah daerah yang telah membangunkan sebuah klinik yang baru bagi para santri.

“Tentu sangat berguna dan bermanfaat khususnya bagi para santri sebagai tempat pertolongan pertama jika diantara mereka ada yang sakit,” ujar Wajihuddin.

Baca juga: Wapres minta santri tidak sekadar kuasai ilmu agama

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Sambas
COPYRIGHT © ANTARA 2024