Jakarta (ANTARA) - Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Arif Rahman Hakim mengajak Yayasan Dharma Bakti Astra (YDBA) untuk membantu mengembangkan produk UMKM berbasis teknologi dan inovasi.

Arif, saat berdialog dengan jajaran pengurus YDBA di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa pembinaan yang dilakukan YDBA terhadap pelaku UMKM sudah baik sehingga dapat dicontoh di tempat lain, salah satunya di Pusat Layanan Usaha Terpadu Koperasi dan UMKM (PLUT-KUMKM).

Arif mengatakan YDBA ataupun para pelaku UMKM lain dapat memanfaatkan program belanja barang dan jasa pemerintah. Saat ini potensi belanja pemerintah dan BUMN terhadap produk UMKM cukup besar. Kebijakan afirmatif pemerintah mewajibkan belanja barang/jasa pemerintah terhadap UMKM mencapai 40 persen.

"Untuk itu diperlukan strategi pembinaan yang tepat kepada para pelaku UMKM agar mampu menciptakan produk sesuai dengan yang dibutuhkan oleh pasar pemerintah dengan harga yang bersaing," kata Arif dalam keterangan persnya.

Menurut Arif, ketersediaan bahan baku, SDM terdidik, kehadiran lembaga pembiayaan dan dukungan pemerintah seharusnya bisa mendorong UMKM Indonesia untuk menciptakan produk buatan Indonesia yang dapat menggantikan produk impor yang saat ini masih digunakan pemerintah maupun BUMN.

"Ini yang perlu kita dampingi agar UMKM bisa berkembang menciptakan produk berbasis teknologi dan inovasi. Melalukan hilirisasi, mengolah hasil kekayaan alam menjadi barang jadi," kata Arif.

Untuk itu melalui PLUT-KUMKM, diharapkan YDBA dapat bersinergi membantu membina pelaku UMKM yang ada di daerah.

"Jumlah PLUT-KUMKM saat ini sudah cukup banyak dan tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia, tapi untuk pendampingan perlu bersinergi dengan YDBA. Jadi harapannya, teman-teman kita para pendamping dapat belajar dengan YDBA," kata Arif.

Dengan begitu UMKM diharapkan bisa naik kelas, mampu memperluas lapangan kerja, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Pengurus YDBA Rahmat Samulo mengatakan program pembinaan UMKM yang dilakukan Astra melalui YDBA memiliki pendekatan yang end to end.

"Kami memiliki ekosistem pembinaan UMKM yang programnya bukan hanya pelatihan, tetapi juga pendampingan. Kami mendirikan cabang di berbagai daerah atau dikenal Lembaga Pengembangan Bisnis (LPB) dengan tujuan agar kami bisa lebih dekat dengan UMKM,” ujar Samulo.

Samulo juga menyampaikan, YDBA membuka diri untuk berkolaborasi bersama Kemenkop UKM sebagai kementerian yang bertanggung jawab membina UMKM agar bisa mendukung pertumbuhan UMKM di Indonesia.

Baca juga: Kemenperin gandeng YDBA tingkatkan kualitas SDM otomotif
Baca juga: Kolaborasi SIG dan YDBA tingkatkan TKDN suku cadang
Baca juga: KemenKopUKM dorong bank sampah berbadan hukum koperasi

 

Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Biqwanto Situmorang
COPYRIGHT © ANTARA 2024