Jakarta (ANTARA) - Pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) SUN Energy mengoperasikan PLTS atap (rooftop photovoltaic) pertama di Kalimantan Utara (Kaltara), yakni untuk sektor industri manufaktur panel kayu di PT Idec Abadi Wood Industries.

“Sejalan dengan dorongan pemerintah melalui kuota PLTS Atap, kami akan berupaya memaksimalkan jumlah penetrasi pengguna PLTS atap di Indonesia di setiap daerahnya,” ucap Chief of Sales SUN Energy Oky Gunawan dalam keterangannya yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ia mengatakan bahwa pengoperasian PLTS atap tersebut menunjukkan semakin menguatnya kesadaran para pelaku industri dalam melakukan transisi energi bersih.

Upaya tersebut, lanjutnya, juga membuktikan kapabilitas perseroan dalam meningkatkan persebaran lokasi aset panel surya di berbagai wilayah di Indonesia.

“PT Idec Abadi Wood Industries diharapkan dapat menjadi referensi bagi para pelaku industri di daerah Kaltara agar melakukan transisi energi dengan menggunakan energi surya,” kata Oky.

Baca juga: PLN: Penggunaan PLTS atap di Jateng baru 25 persen
Baca juga: Sasa gunakan PLTS atap Suryanesia yang mereduksi 634 ton karbon


Direktur Personalia dan Umum PT Idec Abadi Wood Industries Asep Sudrajat menuturkan bahwa adopsi sumber energi baru terbarukan melalui PLTS pada kegiatan operasional merupakan langkah penting bagi perseroan dalam berkontribusi terhadap lingkungan melalui pengurangan emisi karbon serta upaya efisiensi biaya operasional.

“Kami juga mengapresiasi dukungan pemerintah serta PLN dalam proses transisi energi yang tengah dilakukan, sehingga kami semakin percaya diri untuk memaksimalkan pemanfaatan PLTS di kegiatan operasional kami dan dapat menjadi inspirasi bagi para pelaku industri lain yang ada di Kaltara," ucapnya.

Instalasi PLTS atap tersebut diestimasikan mampu menghasilkan energi sebesar 762,700 kWh setiap tahunnya yang setara dengan mereduksi 593 ton CO2 per tahun.

Baca juga: Indonesia akselerasi PLTS Atap untuk kejar target bauran EBT
Baca juga: PLTS atap, transisi menjanjikan di wilayah terpencil
Baca juga: PLN atasi ketidakstabilan PLTS Atap dengan sistem kuota


 

Pewarta: Uyu Septiyati Liman
Editor: Budhi Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2024