Bandung (ANTARA News) - Rute penerbangan dari Bandaran Husein Sastranegara Kota Bandung ke Yogyakarta masih belum dioperasikan menyusul masih ditutupnya Bandara Adisucipto Yogyakarta.

"Hampir semua rute penerbangan dari dan ke Bandung sudah beroperasi lagi, kecuali ke Yogyakarta masih belum beroperasi karena Bandara Adisucipto Yogyakarta masih ditutup," kata General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Husein Sastranegara Bandung, Yayan Hendrayani di Bandung, Senin.

Sejak Kamis (3/2) hingga Minggu kemarin, Bandara Husein Sastranegara Kota Bandung ditutup karena debu vulkanik Gunung Kelud yang sampai ke Kota Bandung. Sejumlah maskapai penerbangan sudah mengoperasikan pesawatnya, meski ada maskapai penerbangan yang belum melakukan penerbangan.

Khusus untuk rute Bandung - Yogyakarta, menurut Yayan dilayani oleh maskapai penerbangan Wings Air dengan menggunakan pesawat propeler atau baling-baling ATR.

"Kami belum buka ke Yogyakarta, bandara di sana masih ditutup," kata Yayan.

Pihaknya masih menunggu perkembangan kondisi terakhir dari Bandara tersebut. Ia berharap rute itu segera normal kembali karena penumpang di rute itu cukup tinggi.

Beberapa penerbangan yang telah beroperasi itu hampir semua rute baik domestik maupun internasional. Bandara Husein yang sempat sepi sejak Jumat, pada Senin sudah mulai kembali sibuk.

Ia mengakui penutupan penerbangan ke Bandar Husein dan ke sejumlah bandara lainnya di Pulau Jawa pasca erupsi Gunung Kelud mengakibatkan kerugian baik materi maupun imeteri baik itu dialami oleh maskapai penerbangan, Angkasa Pura maupun oleh para penumpang yang terganggu penerbangannya bahkan menunda keberangkatan mereka.

"Selain maskapai penerbangan, para penumpang juga terimbas dampaknya. Namun penutupan penerbangan itu adalah komitmen layanan demi keselamatan penumpang. Dampak abu itu bisa menimbulkan kerusakan pada mesin. Semua ini dilakukan untuk keselamatan penerbangan," katanya.

Ia menyebutkan, kerugian yang dialami oleh PT Angkasa Pura Bandara Husein selama tiga hari penutupan bandara itu sekitar R500 juta baik dari fee landing, parkir pesawat dan layanan jasa penerbangan lainnya.

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014