New York (ANTARA) - Upaya pemerintahan Joe Biden selama setahun terakhir untuk menindak para pengemplang pajak dari kalangan kaya telah menghasilkan satu miliar dolar AS (sekitar Rp16,2 triliun), yang menurut Departemen Keuangan pada Kamis (11/7) merupakan hasil dari penguatan penegakan hukum oleh Internal Revenue Service (IRS).

"Upaya untuk meningkatkan keadilan pajak dan mendatangkan pendapatan dari para pembayar pajak kelas atas yang belum membayar kewajiban mereka telah membuahkan hasil bagi rakyat Amerika," kata Menteri Keuangan Janet L. Yellen saat berbicara kepada wartawan.

IRS menargetkan 1.600 pembayar pajak dengan pendapatan lebih dari satu juta dolar yang memiliki utang pajak lebih dari 250.000 dolar. Daniel Werfel, komisioner IRS, mengatakan bahwa dia yakin banyak pembayar pajak kaya yang lalai membayar kewajiban mereka karena mengira IRS tidak memiliki kapasitas untuk mengejar mereka.

IRS juga fokus untuk melacak lebih dari 100.000 orang kaya yang menurut lembaga tersebut belum melaporkan pajak selama bertahun-tahun. Dan IRS telah meningkatkan audit terhadap dana lindung nilai (hedge fund) dan kemitraan investasi real estate serta menindak penyalahgunaan jet perusahaan untuk perjalanan pribadi.

Terlepas dari upaya ini, IRS terlalu lambat dalam menyelesaikan kasus pencurian identitas dan tidak melakukan pekerjaan dengan cukup baik dalam menjawab telepon ketika pembayar pajak menelepon untuk mengajukan pertanyaan, menurut The New York Times pada Kamis. 

Pewarta: Xinhua
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024