Yogyakarta (ANTARA News) - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X mengharapkan agar keadaan di wilayah tersebut sudah dapat kembali pulih pada Rabu (19/2) setelah diguyur hujan abu vulkanik erupsi Gunung Kelud.

"Proses pembersihan abu vulkanik akan terus dilakukan dua hari ini hingga Selasa (18/2). Diharapkan pada Rabu (19/2), seluruh keadaan sudah bisa pulih seperti sediakala," kata Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X di Yogyakarta, Senin.

Menurut dia, pembersihan abu vulkanik yang menyelimuti DIY menjadi satu-satunya cara yang harus ditempuh untuk memulihkan kondisi daerah tersebut sehingga kegiatan ekonomi, pendidikan dan kegiatan masyarakat lain bisa kembali berjalan normal.

Sultan mengatakan, masyarakat, pemerintah, TNI, kepolisian dan seluruh elemen lainnya harus dapat bersatu padu, bergotong royong membersihkan tumpukan abu vulkanik.

"Pemilik toko juga perlu ikut ambil bagian dalam upaya membersihkan abu vulkanik. Pedagang di pasar tradisional juga harus digerakkan untuk membersihkan abu. Jika pasar sudah bersih, tentunya masyarakat bisa nyaman berbelanja ke pasar," katanya.

Selain itu, Sultan juga berharap agar Bandara Adi Sutjipto dapat segera beroperasi setelah ditutup selama empat hari terakhir terhitung sejak Jumat (14/2).

"Bandara perlu segera dibuka kembali. Pengoperasian bandara adalah salah satu kunci untuk menggerakkan ekonomi di DIY," katanya.

Selain ekonomi, aspek pendidikan juga menjadi salah satu perhatian dari Gubernur DIY. Seluruh guru, karyawan dan siswa dibantu relawan melakukan upaya membersihkan sekolah dari abu vulkanik.

"Untuk siswa TK dan SD memang tidak dilibatkan membersihkan sekolah. Kami khawatir jika mereka terpapar abu karena belum bisa menggunakan masker dengan baik dan benar," katanya.

Sedangkan untuk siswa SMP dan SMA/SMK atau sederajat tetap dilibatkan dalam upaya pembersihan sekolah. "Kegiatan belajar mengajar diharapkan sudah kembali normal pada Rabu (19/2)," katanya.

Sultan mengingatkan warga yang melakukan kegiatan pembersihan agar tidak membuang abu vulkanik ke saluran drainase tetapi memasukkannya ke karung serta tidak memanjat genteng saat membersihkan abu karena licin.

"Pembersihan juga harus dilakukan untuk genteng rumah dan tanaman. Jika masih ada abu di genteng atau tanaman, maka debu tidak akan segera hilang. Beruntung, sudah turun hujan di Yogyakarta, sehingga mengurangi abu yang menempel di bangunan dan daun," katanya.

Pada Senin, sekitar 840 personel gabungan dari berbagai elemen masyarakat, yaitu TNI, kepolisian, Badan Lingkungan Hidup (BLH) Kota Yogyakarta, Polisi Pamong Praja, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY dan Kota Yogyakarta serta masyarakat melakukan gotong royong kebersihan di Kecamatan Jetis.

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Fitri Supratiwi
COPYRIGHT © ANTARA 2014