Kendari (ANTARA) - ​​​​​​Kepolisian Daerah Sulawesi Tenggara (Polda Sultra) melaksanakan tes psikologi terhadap pengawal pribadi calon kepala daerah untuk mempersiapkan pengamanan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.

Kegiatan tersebut, kata PS Kabag Psikologi Biro Sumber Daya Manusia (SDM) Polda Sultra Kompol Zunaidi Rohmansyah di Kendari, Jumat, diikuti 180 personel.

Kompol Zunaidi mengatakan bahwa pemeriksaan psikologi tersebut menjadi salah satu tahapan penting dalam seleksi pengawal pribadi calon kepala daerah.

"Hal ini untuk memastikan bahwa pengawal pribadi memiliki kesiapan mental yang baik dalam menjalankan tugasnya," kata Kompol Zunaidi.

Dengan pemilihan kepala daerah yang sering kali penuh dengan dinamika dan ketegangan, menurut dia, stabilitas emosional serta kesehatan mental pengawal pribadi menjadi kunci dalam menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilihan berlangsung.

Ia menyebutkan pemeriksaan psikologi ini mencakup berbagai aspek, termasuk evaluasi kepribadian, kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan, serta kecakapan dalam menghadapi situasi darurat.

"Kami ingin memastikan bahwa pengawal pribadi tidak hanya tangguh secara fisik, tetapi juga kuat secara mental. Mereka harus mampu bertindak cepat dan tepat dalam berbagai situasi yang mungkin terjadi selama pilkada," ujarnya.

Dalam tahapan pemeriksaan tersebut, kata dia, mereka diberikan serangkaian tes dan simulasi yang dirancang untuk menilai reaksi mereka terhadap situasi stres dan potensi ancaman.

"Hal ini penting untuk mengetahui bagaimana mereka akan merespons dalam situasi nyata yang membutuhkan kewaspadaan dan ketenangan. Hasil dari pemeriksaan ini akan menjadi salah satu faktor penentu dalam seleksi akhir pengawal pribadi," jelasnya.

Baca juga: KPU Bali gandeng influencer buat sosialisasi Pilkada 2024
Baca juga: Cek fakta, Puan Maharani resmi dukung Kaesang di Pilkada Jateng pada 5 Juli


Zunaidi memandang penting pemeriksaan psikologi bagi pengawal pribadi. Dalam situasi politik yang terkadang memanas, keberadaan pengawal pribadi yang sehat secara mental dapat mencegah terjadinya insiden yang tidak diinginkan.

"Mereka harus mampu menjaga profesionalisme dan tidak terpengaruh oleh tekanan eksternal yang mungkin timbul selama masa kampanye dan pemilihan," katanya.

Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan psikologi juga bertujuan untuk mencegah terjadinya penyalahgunaan wewenang oleh pengawal pribadi.

Dengan memahami profil psikologis setiap calon pengawal pribadi, pihak berwenang dapat mengidentifikasi potensi risiko dan mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan.

"Ini adalah bagian dari upaya Polda Sultra untuk memastikan integritas dan kredibilitas pemilihan kepala daerah," ungkapnya.

Kompol Zunaidi berharap pemeriksaan psikologi ini dapat menjadi model bagi daerah lain dalam mempersiapkan pengamanan pilkada.

"Tentunya dengan seleksi yang ketat dan komprehensif," ujarnya.

Ia juga mengharapkan pengawal pribadi yang terpilih dapat menjalankan tugasnya dengan baik, menjaga keamanan dan ketertiban, serta mendukung suksesnya pelaksanaan Pilkada 2024 di Sulawesi Tenggara.

Pewarta: La Ode Muh. Deden Saputra
Editor: D.Dj. Kliwantoro
COPYRIGHT © ANTARA 2024