Jakarta (ANTARA) - Bogor, kota yang dikenal dengan sebutan "Kota Hujan" di samping memiliki keindahan alam yang menakjubkan, juga menyimpan kekayaan sejarah.

Terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, Bogor telah menjadi saksi berbagai periode penting dalam sejarah Indonesia, mulai dari zaman kerajaan hingga masa kolonial dan kemerdekaan. 

Berikut adalah sejarah Bogor dan kondisi geografis nya yang membuat daerah ini menarik untuk dipelajari.

Masa Kerajaan

Membicarakan Bogor tidak lepas dari Kerajaan Tarumanegara, salah satu kerajaan Hindu tertua di Indonesia. Ketika Tarumanegara berkuasa pada abad 4-7 Masehi, Bogor menjadi bagian kerajaan itu.

Setelah Tarumanegara runtuh pada abad 8, Kerajaan Sunda menguasai Ujung Kulon hingga Kali Serayu. Prasasti Kebon Kopi II (tahun 932) menyebutkan ibu kota Kerajaan Sunda ialah Pakuan Pajajaran, yang sekarang menjadi Kota Bogor.

Masa kolonial hingga kemerdekaan

Masuknya Belanda ke Indonesia membawa perubahan besar bagi Bogor. Pada tahun 1745, Gubernur Jenderal Baron van Imhoff membangun rumah peristirahatan yang diberi nama Buitenzorg, yang disebut sebagai asal kata "Bogor".

Pada 1925 Hindia Belanda Membentuk Provinsi Jawa Barat. Pembentukan provinsi itu sebagai pelaksanaan Bestuurshervormingwet tahun 1922, yang membagi Hindia Belanda atas kesatuan-kesatuan daerah provinsi.

Pada 19 Agustus 1945, Sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengumumkan Jawa Barat sebagai salah satu dari 8 Provinsi di Indonesia.

Kondisi geografis wilayah Bogor

Secara geografis, Bogor terletak di bagian tengah Provinsi Jawa Barat, sekitar 60 kilometer sebelah selatan Jakarta. Luas wilayah Bogor adalah sekitar 118,5 kilometer persegi dengan ketinggian antara 190 hingga 330 meter di atas permukaan laut.

Kondisi geografis itu memberikan Bogor iklim yang sejuk dan lembap, dengan curah hujan yang tinggi sepanjang tahun. Keadaan iklim itu membuat Bogor mendapat julukan "Kota Hujan". 

Pewarta: Allisa Luthfia
Editor: Natisha Andarningtyas
COPYRIGHT © ANTARA 2024