Semarang (ANTARA News) - Diskusi dan bedah buku tentang Tan Malaka karya Harry A Poeze yang semula digelar di Rumah Komunitas Seni Hysteria Semarang dipindah ke kampus Universitas Diponegoro.

"Lokasi diskusi (buku Tan Malaka, red.) pindah ke kampus Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Undip. Kami sudah berkoordinasi dan mendapat izin," kata salah satu penyelenggara diskusi Yunantyo Adi di Semarang, Senin.

Pemindahan lokasi diskusi yang rencananya digelar Senin (17/2) malam itu ditempuh menyusul adanya penolakan dari sejumlah pihak termasuk warga sekitar Komunitas Hysteria.

Menurut Yunantyo, penolakan sejumlah masyarakat itu sebenarnya karena  kesalahpahaman atas sejarah Tan Malaka yang banyak dianggap terlibat dengan gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI).

"Banyak yang menganggap Tan Malaka terlibat peristiwa pemberontakan PKI di Madiun, kemudian pemberontakan tahun 1965 (G 30 S/PKI). Padahal, Tan Malaka  meninggal pada 1949," katanya.

"Ketika pemberontakan PKI di Madiun 1948, Tan Malaka masih dipenjara. Pengikutnya dibebaskan Bung Hatta, yang waktu itu menjabat perdana menteri. Para pengikut Tan Malaka ini justru berkonfrontasi dengan Muso," katanya.

Sementara itu, Rektor Universitas Diponegoro Prof Sudharto P Hadi membenarkan pemindahan lokasi diskusi dan bedah buku Tan Malaka itu ke kampus Undip yang sudah dikoordinasika dengan Dekan FIB Undip.

"Dekan FIB (Agus Maladi, red.) memfasilitasi, kami juga izinkan. Prinsipnya, kampus itu kan merupakan tempat berdiskusi, bertukar pikiran. Itu (diskudi Tan Malaka, red.) kan kegiatan ilmiah," katanya.

Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2014