Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mencanangkan Desa Wisata Wanurejo, Magelang, Jawa Tengah, menjadi desa wisata terbaik.
 
"Untuk itu, saya canangkan Desa Wisata Wanurejo sebagai desa wisata terbaik Indonesia. Mudah-mudahan ini akan menjadi destinasi wisata berkelas dunia. Kita akan angkat di kawasan Asia Tenggara dan mancanegara," kata Menparekraf lewat keterangan yang diterima di Jakarta, Jumat.
 
Desa Wisata Wanurejo merupakan gerbang masuk kawasan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur, Sandi menilai, dari 6.016 desa wisata yang tergabung dalam Jadesta, Wanurejo ternyata memiliki banyak keunggulan.
 
Keberhasilan desa wisata mengelola destinasinya berkat kolaborasi yang kuat antara sembilan dusun yang menghadirkan ragam daya tarik wisata pedesaan yang terintegrasi, dari mulai penginapan, atraksi, kuliner, kriya, hingga budaya dengan tetap mengedepankan kearifan lokal.
 
Penginapan yang ditawarkan berupa homestay, desa Wanurejo menyediakan sekitar 63 homestay yang siap dan layak huni dengan harga sekitar Rp350.000 hingga Rp450.000 per malam.
 
Adapun sembilan dusun yang terlibat dengan luas 470.100 hektare, di antaranya dusun Bronjonalan, dusun Tingal Kulon, dusun Tingal Wetan, dusun Bejen, dusun Ngentak, dusun Soropadan, dusun Barepan, dusun Jowahan, dan dusun Gedongan.
 
Desa ini merupakan salah satu desa wisata yang menjadi pintu gerbang masuk ke kawasan Borobudur. Letaknya berada di antara kaki pegunungan Menoreh dan diapit oleh sungai Progo dan sungai Sileng.
 
Untuk menuju ke tempat ini, pengunjung harus menempuh jarak sekitar 1 jam 30 menit menggunakan kendaraan roda empat apabila ditempuh dari Yogyakarta International Airport (YIA).
 
Selain atraksi wisata yang dilakukan oleh Menparekraf, pengunjung juga dapat melihat Masjid Kuno beserta beduk misterius peninggalan Pangeran Diponegoro, mengunjungi sumber air suci Umbul Tirta, makam Kyai Wanu.
 

Pewarta: Sinta Ambarwati
Editor: Ahmad Wijaya
COPYRIGHT © ANTARA 2024