Jakarta (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) menghimpun jumlah korban terkini yang selamat dari peristiwa tanah longsor di areal tambang emas rakyat di Desa Tulabolo Timur, Suwawa Timur, Bone Bolango, Gorontalo, ada sebanyak 280 orang.

"Sejauh ini total korban yang selamat ada 280 orang," kata Direktur Operasi Basarnas Edy Prakoso yang dihubungi dari Jakarta, Jumat.

Menurut dia, dari jumlah tersebut ada sebanyak 135 orang korban yang selamat namun baru melapor kepada petugas posko utama operasi SAR pada Kamis (11/7) sampai dengan siang hari ini.

Sebelumnya data dari posko utama mencatat ada sebanyak 85 orang korban selamat yang berhasil dievakuasi oleh petugas operasi SAR gabungan. Mereka mayoritas adalah penambang dan beberapa anggota keluarganya yang saat longsor berada di sekitar areal tambang.

Baca juga: Pencarian hari kelima korban tambang emas longsor di Gorontalo terkendala cuaca
Baca juga: Operasi SAR korban longsor tambang di Gorontalo dihentikan sementara


Puluhan orang korban selamat tersebut sejak Rabu (10/7) sudah kembali ke keluarganya masing- masing setelah sebelumnya dipastikan sehat oleh petugas tim kesehatan di posko utama operasi SAR atau tenaga medis dari rumah sakit.

Selain itu, tim SAR gabungan dalam operasi hari ke-enam ini juga berhasil menemukan tiga orang korban lagi dalam keadaan meninggal dunia dan sudah dievakuasi menggunakan helikopter Polri. ​​​​​​Sehingga jumlah total yang meninggal dunia menjadi 26 orang.

Dengan demikian masih ada sebanyak 19 orang korban yang hilang dalam pencarian dari total sebanyak 325 orang korban bencana tanah longsor yang terdata secara resmi di posko utama operasi SAR, pada Jumat (12/7) atau operasi SAR hari ke-enam.

"Besok hari tujuh atau hari terakhir operasi SAR. Tapi Basarnas siap untuk membuka dan melanjutkan kembali operasi SAR sampai korban di evakuasi selama masa tanggap darurat ini," kata Edy, yang saat ini masih berada di Desa Tulabolo Timur.

Pewarta: M. Riezko Bima Elko Prasetyo
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2024