Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menilai isu politik dinasti terhadap kontestasi Bobby Nasution pada Pilkada Provinsi Sumatera Utara (Sumut) hanya digunakan oleh pihak lawan yang takut bertarung.

Grace mengatakan Bobby Nasution yang merupakan menantu Presiden Joko Widodo mendapatkan dukungan dari banyak partai politik (parpol) karena elektabilitasnya yang tinggi.

"Dalam Pilkada Sumut, parpol yang bukan koalisi KIM pun ikut mendukung Mas Bobby. Berarti elektabilitasnya tinggi berdasarkan survei. Kita layak menduga isu dinasti hanya dilontarkan oleh mereka yang takut bertarung," kata Grace dalam pesan yang diterima di Jakarta, Jumat.

Grace yang juga Staf Khusus Presiden RI tersebut mengatakan bahwa setiap parpol pasti akan berhitung secara ilmiah sebelum memberikan tiket partai atau memilih bakal calon yang diusung.

Popularitas dan elektabilitas setiap bakal calon, kata Grace, masih memegang penilaian dari masing-masing parpol karena suara rakyat dan apa yang rakyat inginkan menentukan seperti apa calon pemimpin itu.

"Dengan cara begini bisa terlihat suara rakyat menginginkan pemimpin seperti apa. Karena dalam demokrasi langsung, suara rakyat lah yang menentukan," tambah Grace.

Selanjutnya, para kandidat harus berjuang meyakinkan pemilih, sehingga tidak ada seorang pun kandidat yang bisa otomatis memenangkan kontestasi politik itu dan mendapatkan jabatan.

Bobby Nasution saat ini memperoleh dukungan total 63 dari total 100 kursi di legislatif Provinsi Sumut, masing-masing Golkar 22 kursi, Gerindra 13 kursi, Nasdem 12 kursi, PAN enam kursi, Demokrat lima kursi, PKB empat kursi, dan PPP satu kursi.

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, menyebut dukungan kepada Bobby sebagai bakal calon gubernur Sumut sebagai koalisi super karena didukung oleh banyak parpol.
 

Pewarta: Mentari Dwi Gayati
Editor: Hisar Sitanggang
COPYRIGHT © ANTARA 2024