Ottawa (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau pada Kamis (11/7) mengumumkan bahwa negaranya diperkirakan akan mencapai target pengeluaran 2 persen dari PDB yang ditetapkan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (North Atlantic Treaty Organization/NATO) pada 2032 mendatang.

Memungkasi partisipasinya dalam KTT NATO di Washington DC, ibu kota Amerika Serikat (AS), Trudeau mengatakan bahwa Kanada juga berkomitmen untuk melakukan peninjauan kebijakan pertahanannya secara berkala, termasuk pembaruan kebijakan pertahanan yang baru pada 2028.

"Melalui proses tersebut, kami akan terus mengeksplorasi berbagai peluang untuk lebih meningkatkan pengeluaran pertahanan dengan cara yang dapat melindungi Kanada dan memajukan kepentingan strategis kami," kata Trudeau.

Trudeau mengonfirmasi langkah pertama menuju pengadaan hingga 12 kapal selam bertenaga konvensional yang mampu beroperasi di bawah lapisan es.

"Dengan garis pantai terpanjang di dunia, kemampuan pengawasan bawah air sangatlah penting bagi keamanan nasional Kanada," ujar Trudeau dalam sebuah sebuah rilis berita.

Kanada juga menandatangani surat pernyataan niat trilateral dengan Jerman dan Norwegia untuk membangun kemitraan strategis yang bertujuan memperkuat kerja sama keamanan maritim di Atlantik Utara guna mendukung penangkalan dan pertahanan NATO, sebut rilis tersebut.

Selain itu, Kanada dan NATO juga telah lama menyadari bahwa perubahan iklim berisiko terhadap stabilitas, keamanan, dan pertahanan global, termasuk di Arktika yang makin menghangat, sehingga membuka arena persaingan baru, kata rilis tersebut.

Di sela-sela KTT NATO itu, Trudeau mengumumkan peningkatan kemitraan trilateral dengan Amerika Serikat dan Finlandia, yang disebut sebagai Pakta Upaya Kolaborasi Pemecah Es (Icebreaker Collaboration Effort/ICE Pact).

Kemitraan baru, menurut rilis itu, ini akan makin memperkuat kemampuan untuk memproduksi kapal-kapal kutub terbaik di kelasnya.
 

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024