Washington (ANTARA) - Senator Amerika Serikat (AS) Bernie Sanders mendesak publik Amerika untuk tidak melupakan krisis kemanusiaan yang memburuk di Gaza di tengah fokus media terhadap ‘drama’ pemilihan umum presiden Amerika. 

“Meski sebagian besar media fokus pada drama pemilihan presiden AS, kita tidak boleh melupakan apa yang terjadi di Gaza, di mana krisis kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya semakin memburuk,” kata Sanders dalam sebuah pernyataan pada Jumat (12/7).

Sanders menyatakan bahwa Israel melancarkan perang total terhadap warga Palestina dan menargetkan warga tanpa pandang bulu. Pemerintah Israel di bawah Kepala Otoritas Benjamin Netanyahu disebutnya telah mengabaikan hukum internasional dan membuat hidup tidak layak huni di Gaza. 

“Itulah sebabnya Netanyahu menghadapi kemungkinan dakwaan oleh Pengadilan Kriminal Internasional atas tindakannya,” ucapnya.

Senator independen tersebut juga mengatakan AS terus menyediakan miliaran dolar dan ribuan bom serta senjata lainnya untuk mendukung perang di Gaza. Sehingga, Amerika dikatakannya terlibat terhadap krisis kemanusiaan di Gaza. 

"Kita, sebagai orang Amerika, ikut bertanggung jawab," kata Sanders, dan menyerukan diakhirinya dukungan AS untuk apa yang disebutnya sebagai "perangnya Netanyahu". 

“Tidak ada lagi sepeser pun untuk membuat situasi mengerikan ini semakin buruk. Saya bertekad untuk melakukan segala yang saya bisa untuk memblokir transfer senjata lebih lanjut ke Israel, termasuk melalui resolusi bersama penolakan atas penjualan senjata apa pun,” katanya.

Ia menekan agar Amerika Serikat tidak boleh membantu ekstremis sayap kanan dan penjahat perang melanjutkan kekejaman di Gaza

Israel, yang mengabaikan resolusi Dewan Keamanan PBB yang menuntut gencatan senjata segera, telah menghadapi kecaman internasional di tengah serangan brutal yang terus berlanjut di Gaza sejak serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Serangan kelompok itu menewaskan 1.200 orang, menurut data Israel.

Lebih dari 38.300 warga Palestina telah terbunuh, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan hampir 88.300 lainnya terluka, menurut otoritas kesehatan setempat.

Sembilan bulan setelah perang Israel, sebagian besar wilayah Gaza hancur akibat blokade makanan, air bersih, dan obat-obatan yang melumpuhkan.

Sumber : Anadolu

Baca juga: UNRWA sebut Gaza berpotensi besar kehilangan generasi anak-anak
Baca juga: Jadi mediator gencatan senjata, Biden bertekad akhiri perang Gaza

Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Primayanti
COPYRIGHT © ANTARA 2024