San Fransisco (ANTARA) - Seorang peretas mengakses dan mengunduh data panggilan dan pesan teks dari hampir seluruh pelanggan AT&T Wireless, ungkap perusahaan itu dalam sebuah pengajuan sekuritas pada Jumat (12/7).

Pembobolan tersebut mencakup panggilan dan pesan teks yang dilakukan dari 1 Mei hingga 31 Oktober 2022, serta Januari lalu, kata AT&T, sebuah perusahaan telekomunikasi multinasional yang berbasis di Dallas, Negara Bagian Texas, Amerika Serikat (AS).

Data yang dicuri meliputi nomor pelanggan dan durasi panggilan, tetapi bukan isi komunikasinya, imbuhnya.

AT&T mengatakan bahwa catatan tersebut tidak tersedia untuk umum, dan perusahaan "telah mengambil langkah-langkah keamanan siber tambahan ... termasuk menutup titik akses yang melanggar hukum."

Total perangkat yang terhubung di jaringan AT&T meningkat menjadi 127 juta pada akhir 2023, termasuk sekitar 87 juta pelanggan nirkabel pascabayar, menurut laporan tahunan perusahaan pada 2023. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
COPYRIGHT © ANTARA 2024