Dhaka, Bangladesh (ANTARA) - Bangladesh mendesak Myanmar untuk menghormati janjinya untuk repatriasi pengungsi Rohingya yang tinggal di kamp penuh sesak di Cox's Bazar.

“Myanmar hanya bisa menetapkan preseden untuk menepati janjinya ketika proses repatriasi dimulai,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Hasan Mahmud kepada Menteri Luar Negeri Myanmar Than Swe.

Kedua diplomat tersebut bertemu pada Kamis di ibukota India, New Delhi di sela pertemuan Inisiatif Teluk Benggala untuk Kerja Sama Teknis dan Ekonomi Multi-Sektoral (BIMSTEC), menurut pernyataan Kementerian Luar Negeri Bangladesh.

Hasan mengeluhkan bahwa tidak ada tanda-tanda dari rencana repatriasi Myanmar seperti yang dijanjikan kepada Pemerintah Bangladesh.

Than Swe merespons “secara positif dan menegaskan kembali niatnya untuk memulai repatriasi sesegera mungkin,” demikian pernyataan dari Dhaka.

Kedua menteri terakhir kali membahas masalah Rohingya pada Januari, di sela pertemuan puncak Gerakan Non-Blok di Uganda.

Sebagian besar dari 1,2 juta Rohingya mengungsi dari kekerasan militer yang brutal di Rakhine, Myanmar pada 2017. Kebanyakan dari mereka menempati kamp penuh sesak di Cox's Bazar, namun sejak akhir 2020 sekitar 35.000 diantaranya telah direlokasi ke pulau Bhasan Char.


Sumber: Anadolu
Baca juga: Tim Rohingya kunjungi Myanmar untuk kemungkinan repatriasi
Baca juga: Kebakaran di Cox's Bazar, 12.000 Rohingya kehilangan tempat tinggal
Baca juga: PBB, Bangladesh sepakat bantu pengungsi Rohingya

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Atman Ahdiat
COPYRIGHT © ANTARA 2024