Kupang (ANTARA) - Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebut suplai magma masih terjadi pada Gunung Lewotobi Laki-laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sehingga masih ada kejadian erupsi setiap hari.

"Suplai magma masih ada sehingga erupsi masih sering terjadi," kata Pengamat Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki Emanuel Rofinus Bere ketika dihubungi dari Kupang, Sabtu.

Ia menjelaskan suplai magma masih ada sehingga gunung tersebut masih sering mengalami letusan/erupsi.

Dari data terakhir pukul 06.00 WITA sampai 12.00 WITA, hari ini telah terjadi dua kali erupsi dengan ketinggian hingga 900 meter dari atas puncak.

Baca juga: Zona bahaya 3 km usai Gunung Lewotobi Laki-laki erupsi besar pagi ini

Baca juga: PVMBG: Hindari 3 kilometer dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki


Selain itu masih terekam aktivitas gempa vulkanik, baik vulkanik dalam maupun vulkanik dangkal.

Dari kejadian erupsi itu, kata Emanuel, sebaran debu vulkanik dominan bergerak ke sisi barat dan barat daya sehingga menghujani beberapa desa yang berada pada sisi tersebut.

Pada sisi barat gunung, terdapat Desa Pululera, Hokeng, Dusun Wolorona, Dusun Goloriang, dan Desa Klatanlo.

Sedangkan pada sisi barat daya terdapat Dusun Padang Pasir, Dusun Wotupudor, Dusun Kumaebang, dan Desa Boru.

Dengan tingginya aktivitas erupsi, Emanuel pun mengingatkan warga desa untuk terus mengenakan masker agar tidak terpapar debu vulkanik.

Kini Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada tingkat aktivitas Level III atau Siaga.

Untuk itu Badan Geologi juga masih merekomendasikan masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki dan pengunjung atau wisatawan agar tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius 3 km dari pusat erupsi.

"Juga pada sektoral 4 km pada arah utara-timur laut dan 5 km pada sektor timur laut," ucapnya.*

Baca juga: PVMBG: Aktivitas gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi

Baca juga: Gunung Lewotobi Laki-laki tiga kali erupsi pada Rabu siang

Pewarta: Fransiska Mariana Nuka
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
COPYRIGHT © ANTARA 2024