Istanbul (ANTARA) - China dan Rusia memulai latihan militer gabungan di laut pada awal Juli, menurut keterangan Kementerian Pertahanan China pada Jumat.

Latihan yang dinamai Joint-Sea 2024 itu diadakan di perairan dan wilayah udara yang berdekatan dengan Zhanjiang, berlokasi di selatan Provinsi Guangdong, China, sebut pernyataan kementerian itu.

Latihan tersebut dilaksanakan sesuai dengan rencana keterlibatan militer tahunan dan perjanjian bilateral antara angkatan bersenjata kedua negara, tambahnya.

Manuver itu bertujuan untuk menunjukkan tekad dan kemampuan kedua belah pihak dalam mengatasi tantangan keamanan maritim dan menegakkan perdamaian dan stabilitas global dan regional secara kolektif, kata seorang juru bicara.

Namun, Jepang menyampaikan kekhawatiran yang serius mengenai latihan gabungan tersebut di dekat perbatasannya, dengan alasan masalah keamanan nasional.

Sejumlah analis memandang latihan bersama antara China dengan Rusia itu, selain sebagai wujud kemitraan strategis kedua negara, juga sebagai tanggapan atas kehadiran militer Amerika Serikat yang semakin meningkat.

Sumber: Anadolu

Baca juga: Kremlin: Pernyataan Biden tentang Putin 'tidak bisa diterima'
Baca juga: NATO tak mampu bela negara-negara Eropa

 

Pewarta: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024