Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak mendorong Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di Kabupaten Paser Kalimantan Timur untuk meningkatkan fasilitas pendidikan dan kesehatan yang ramah anak, sebagai upaya pemenuhan dan perlindungan anak yang mumpuni.

"Fasilitas pendidikan dan puskesmas yang ramah anak menjadi sangat dibutuhkan, bukan hanya untuk memberikan pelayanan, tapi juga dalam memberikan pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Untuk mengupayakan hal itu sinergi dari berbagai UPT perlu dilaksanakan," kata Deputi Bidang Pemenuhan Hak Anak KemenPPPA Pribudiarta Nur Sitepu dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

Dia menjelaskan, upaya ini harus dilakukan karena pendidikan dan kesehatan merupakan hal yang penting bagi tumbuh kembangnya anak, terutama dalam rangka menjamin masa depan mereka kelak.

Pribudiarta Nur Sitepu juga mendorong peran sekolah dalam menjamin pendidikan dan kesehatan ramah anak.

Hal itu dapat dilakukan melalui pemberian edukasi mengenai pendidikan kesehatan reproduksi (kespro), menjalin kerja sama dengan puskesmas setempat, membuka ruang konseling bagi anak yang menghadapi masalah, dan meningkatkan partisipasi anak.

"SMP Negeri 2 Tanah Grogot sudah mendeklarasikan sebagai Sekolah Ramah Anak pada tahun 2023 dan mendukung indikator Kota Layak Anak -KLA-. Dari segi fasilitas dan pelayanan yang diberikan sudah sangat baik untuk anak. Meski begitu upaya-upaya perbaikan perlu terus ditingkatkan," katanya.

Pihaknya mendorong partisipasi anak dalam kegiatan pendidikan dan kesehatan agar anak-anak merasa nyaman dan aman dalam mengakses pendidikan.

Selain itu edukasi kesehatan reproduksi diharapkan juga bisa menurunkan angka perkawinan anak dan kekerasan di masa depan.

​"Untuk mencegah perkawinan anak dan kekerasan terhadap anak, bukan hanya perlu melibatkan anak, tetapi juga puskesmas. Melalui pembentukan tim konseling yang melibatkan tenaga kesehatan, diharapkan anak-anak di Kabupaten Paser bisa hidup lebih sejahtera dan bebas dari perkawinan anak, stunting, dan bullying," kata Pribudiarta Nur Sitepu.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: M. Tohamaksun
COPYRIGHT © ANTARA 2024