Mataram (ANTARA) - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengharapkan penyelenggaraan pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara (GTTGN) Ke-25 dapat mendorong desa-desa memperbanyak inovasi yang bisa digunakan untuk menjawab kebutuhan masyarakat.

"Mudah-mudahan dengan gelar teknologi tepat guna ini semakin banyak inovasi yang dilakukan untuk menjawab kebutuhan warga," kata Gus Halim, sapaan akrab Abdul Halim Iskandar dalam acara Gala Dinner dan Malam Pejuang Inovasi GTTGN Ke-25 di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Minggu malam.

Ia pun berharap kebutuhan masyarakat yang dapat dipenuhi melalui pengembangan teknologi tepat guna itu mampu berdampak nyata pada peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat desa.

"Bentuk yang paling banyak adalah bersentuhan dengan kebutuhan untuk kepentingan peningkatan ekonomi dan kesejahteraan warga," ujar dia.

Berikutnya, Gus Halim menyampaikan terima kasih kepada para pihak yang berkontribusi dalam penyelenggaraan GTTGN Ke-25.

Baca juga: Mendes PDTT sebut pengembangan teknologi tepat guna tidak ada matinya

"Mudah-mudahan kita terus bisa berikhtiar untuk meningkatkan upaya-upaya maksimal bagi mempermudah menyelesaikan berbagai tantangan untuk kesejahteraan masyarakat. Ini yang paling penting," kata dia menambahkan.

Sebelumnya, Gus Halim telah menyampaikan bahwa bahwa salah satu perbedaan mencolok di antara teknologi tepat guna dan teknologi-teknologi lainnya adalah terkait dengan kearifan lokal. Menurut dia, pengembangan teknologi tepat guna bertumpu pada kearifan lokal sehingga senantiasa mampu menjawab beragam tantangan yang dihadapi oleh masyarakat, terutama masyarakat desa.

Diketahui pameran Gelar Teknologi Tepat Guna Nusantara merupakan upaya Kemendes PDTT untuk menggenjot inovasi dan teknologi yang lahir dari desa. Hal tersebut lantaran inovasi dan teknologi diyakini menjadi faktor percepatan kemajuan desa.

Menurut Kepala Badan Pengembangan dan Informasi Desa, Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (BPI Kemendes PDDT) Ivanovich Agusta, ajang GTTGN memperlihatkan rivalitas positif untuk memancing inovasi teknologi lebih lanjut.

"Tahun ini, kategori lomba Inovasi Teknologi Tepat Guna diikuti peserta dari 20 provinsi. Kategori Teknologi Tepat Guna Unggulan diisi peserta dari 17 provinsi. Adapun kategori Pos Pelayanan Teknologi diikuti 14 provinsi," ujar dia.

Baca juga: Mendes ingatkan pembangunan desa harus bertumpu pada budaya

Pewarta: Tri Meilani Ameliya
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2024