Jakarta (ANTARA) - Pendiri organisasi Rembuk Pemuda Aidil Pananrang mendorong pandangan yang inklusif untuk membangun tanah air agar semua anak muda bisa saling bertukar pikiran, pandangan, dan gagasan tanpa adanya batasan perbedaan.

Ia mengatakan pembangunan Indonesia harus dilakukan pemuda tanpa adanya latar belakang kepentingan orang per orang atau kelompok, sehingga semua bisa berkontribusi berdasarkan masing-masing bidang keahliannya.

“Rembuk Pemuda menjadi harapan baru gerakan anak muda sehingga semua orang bisa berperan sesuai dengan bidangnya masing-masing," kata Aidil dalam keterangan tertulis resmi di Jakarta, Senin.

Aidil menegaskan, anak muda yang bisa membangun tanah air bukan hanya mereka yang berlatarbelakang aktivis, tetapi juga semua pemuda dalam berbagai profesi, seperti pilot, tukang kebun, hingga pegiat seni.

Maka dari itu, kata dia, Rembuk Pemuda hadir dengan tidak membawa kepentingan orang per orang, warna per orang, melainkan sebagai wadah inklusif di tengah masalah di Indonesia yang harus diselesaikan dengan bergerak bersama-sama.

Dirinya menuturkan salah satu visi Rembuk Pemuda untuk membangun gerakan kepemudaan yang inklusif sebagai harapan baru Indonesia pun kini sudah sampai hingga ke Papua Tengah, dengan berhasil menyelenggarakan kegiatan Rembuk Pemuda melalui kolaborasi berbagai unsur kepemudaan di Papua Tengah, Minggu (14/7).

Dalam acara tersebut, salah satu pilot pertama yang berasal dari tanah Papua, Meki Fritz Nawipa berpendapat nilai inklusif yang dibawa Rembuk Pemuda menjadi bagian penting dari perjuangan anak muda, khususnya di Papua Tengah sebagai harapan baru untuk Indonesia.

Pasalnya, kata dia, Papua Tengah merupakan milik bersama, tidak hanya untuk satu golongan, sehingga Rembuk Pemuda menjadi kesempatan untuk menyatukan Papua karena pemuda Papua menjadi harapan baru Indonesia, khususnya Papua Tengah.

"Papua Tengah bukan hanya untuk orang pegunungan, bukan juga hanya untuk orang yang di pesisir saja. Papua Tengah untuk semua sebagai harapan baru Indonesia”, ujar Meki yang juga merupakan mantan Bupati Paniai, Papua Tengah.

Penjabat (Pj) Bupati Mimika Johannes Rettob, pun menilai kegiatan Rembuk Pemuda yang dilaksanakan di Papua Tengah sangat baik mengingat populasi pemuda yang ada di wilayah tersebut, khususnya di Timika mencapai 53 persen dari total keseluruhan total populasi penduduk yang ada di daerah itu.

Oleh karenanya, dia berharap Rembuk Pemuda bisa menjadi wadah untuk semua bersatu dalam membangun Papua Tengah bersama-sama.

"Kalau kita jadi satu, kita lebih kuat. Kalau ego kita terlalu tinggi, tertutup masa depan kita," ucap Johannes.

Kegiatan Rembuk Pemuda yang dilaksanakan di Provinsi Papua Tengah mengusung tema “Pemuda Papua: Harapan Baru Indonesia”, dengan mengundang narasumber inspiratif sebagai bagian dari upaya untuk memantik semangat dan gerakan orang muda yang ada di Papua Tengah.

Acara tersebut dihadiri lebih dari 300 orang yang berasal dari berbagai suku, kabupaten, dan latar belakang untuk berembuk bersama membangun harapan baru dari Tanah Papua.

Baca juga: Ketua MPR ajak Hikhmahbudhi dorong partisipasi pemuda membangun bangsa

Baca juga: Pemuda berperan penting dalam membangun kawasan ASEAN

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
COPYRIGHT © ANTARA 2024