Moskow (ANTARA) - Warga yang memiliki suara di Rwanda pada Senin akan mulai memilih presiden baru dan anggota majelis rendah parlemen, demikian laporan Sputnik.

Kandidat utama untuk jabatan presiden adalah petahana yang telah lama menjabat, Paul Kagame, yang mewakili partai penguasa Front Patriotik Rwanda dan kini mencalonkan diri untuk periode keempat menjadi penguasa negara itu.

Kagame akan berhadapan dengan dua pesaingnya yaitu Frank Habineza dari Partai Hijau Demokrat Liberal dan kandidat presiden independen Philippe Mpayimana.

Menurut hukum Rwanda, presiden dipilih untuk masa jabatan lima tahun dan tidak lebih dari dua periode berturut-turut.

Presiden Paul Kagame telah menjabat sebagai pemimpin tertinggi negara di Afrika Timur sejak April 2000.

Referendum diadakan pada tahun 2015 untuk mengubah peraturan masa jabatan presiden.

Hasil referendum itu memungkinkan pria berusia 66 tahun tersebut menjabat untuk ketiga kalinya secara berturut-turut, dengan hak untuk dipilih dua kali lagi untuk masa jabatan yang akan berakhir pada tahun 2034.

Sumber: Sputnik-OANA

Baca juga: Rwanda, bangsa yang bangkit dari bayang-bayang genosida (Bagian 1)
Baca juga: Inggris perkuat perjanjian deportasi migran ilegal dengan Rwanda


Pewarta: Primayanti
Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
COPYRIGHT © ANTARA 2024